Bandung (ANTARA News) - Debit air Sungai Cimanuk yang berhulu di Kabupaten Garut, Jawa Barat, meningkat 100 persen atau mencapai 9.000 liter dari kondisi normal rata-rata 4.500 liter per detik sejak sepekan, hingga meluap di beberapa daerah yang dilintasinya.

"Debit air Sungai Cimanuk biasanya 4.500 liter per detik, sekarang terjadi peningkatan mencapai 100 persen," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP) Kabupaten Garut Uu Saepudin kepada wartawan, Selasa.

Menurut dia, peningkatan debit sungai itu masih dapat terjadi seiring turunnya hujan deras dan berlangsung lama di wilayah hulu kawasan Gunung Papandayan.

Debit melebihi batas normal mencapai 10 ribu hingga 15 ribu liter per detik, kata dia, pernah terjadi di aliran hulu Sungai Cimanuk.

"Peningkatan yang jauh lebih besar dari itu masih mungkin terjadi kapan saja, terutama jika hujan deras turun di kawsan Gunung Papandayan sebagai daerah hulu sungai," katanya.

Ia menuturkan, peningkatan debit air di sungai terbesar dan terpanjang di Garut itu dapat terjadi dalam waktu yang singkat dan sulit diprediksi, yang seringkali menimbulkan banjir disekitar aliran Sungai Cimanuk seperti yang terjadi di Kabupaten Indramayu.

Menurut dia, ada beberapa faktor meningkatnya debit air Sungai Cimanuk tersebuut yakni banyaknya anak sungai, kerusakan hutan dan alih fungsi lahan di kawasan hulu sungai.

"Akibatnya air Sungai Cimanuk sering meluap pada musim hujan, namun pada musim kemarau sering kering, kondisi seperti ini terjadi sekitar lima tahun terakhir," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015