Pagi ini sudah normal kembali jam keberangkatannya. Tadi tepat pukul 05.15 WIB sudah bisa dilintasi kembali jalur yang menjadi lokasi anjloknya kereta api
Surabaya (ANTARA News) - Kereta Api Probowangi jurusan Banyuwangi ke Surabaya yang anjlok di jalur antara Stasiun Waru Sidoarjo dan Stasiun Wonokromo Surabaya pada Selasa (17/3), sekitar pukul 21.43 WIB berhasil dievakuasi setelah 7,5 jam.

"Tepat pukul 05.05 WIB, kereta api sudah dievakuasi dan roda kembali pada posisi rel sebelumnya," ujar Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional 8 Soemarsono ketika dikonfirmasi, Rabu pagi.

Sampai saat ini pihaknya mengaku masih belum bisa memastikan penyebab anjloknya satu as kereta pada gerbong makan yang tepat berada di belakang lokomotif tersebut.

"Yang jelas kereta langsung mendapat perbaikan di Sidotopo dan rodanya memang sudah ada yang harus diganti," katanya.

Kejadian tersebut sempat membuat perjalanan KA lainnya terganggu dan penumpang terlantar sehingga harus melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan umum, dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

"Lokasi anjloknya hanya beberapa ratus meter dari stasiun. Penumpang juga sudah sepi. Kami juga mohon maaf atas kejadian ini," tukasnya.

Sedangkan terkait terganggunya perjalanan KA, Soemarsono menjelaskan ada tiga KA lainnya yang harus menambah waktu tempuh dari waktu normal sekitar 2 hingga 2,5 jam karena harus berputar terlebih dahulu.

"KA yang terganggu diarahkan ke jalur Tulangan atau kalau dari Surabaya ke arah Mojokerto. Pas di Stasiun Tarik, lokomotif harus diputar menuju arah Sidoarjo. Di sana diputar lagi ke arah Malang atau Jember," ucapnya.

KA yang terganggu perjalanannya adalah KA Mutiara Timur jurusan Surabaya ke Jember dan Banyuwangi, KA Jayabaya dari Jakarta ke Malang lewat Surabaya, serta KA Penataran terakhir dari Malang ke Surabaya.

"Pagi ini sudah normal kembali jam keberangkatannya. Tadi tepat pukul 05.15 WIB sudah bisa dilintasi kembali jalur yang menjadi lokasi anjloknya kereta api," katanya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015