Jakarta (ANTARA News) - Operator seluler PT Telkomsel selama 2014 mencatat pertumbuhan pendapatan signifikan Rp66,25 triliun, melonjak 10,4 persen dari tahun 2013 sebesar Rp60,03 triliun.

"Tingginya pertumbuhan pendapatan yang mencapai double digit sejalan dengan konsistensi perusahaan yang mampu meningkatkan bisnis broadband dan digital services serta layanan tradisional (suara dan sms)," kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, di Jakarta, Rabu.

Menurut Ririek, dengan pencapaian 2014 tersebut maka ia optimistis mampu memberikan yang terbaik bagi perusahaan di tengah kondisi makro yang penuh tekanan.

"Kita lihat saja di akhir 2015 nanti, saya lebih suka adanya unsur kejutan positif," kata Ririek.

Berdasarkan Info Memo yang diterbitkan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang merupakan induk usaha Telkomsel, selama tahun 2014 Telkomsel mencetak keuntungan sebesar Rp19,4 triliun atau naik 11,9 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp17,34 triliun.

Sementara rasio Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA), di 2014 sebesar Rp37,25 triliun atau naik 10 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp33,8 triliun. EBITDA margin bertahan di kisaran 56 persen.

Pasokan pendapatan Telkomsel berasal dari produk prabayar senilai Rp55,69 triliun atau sekitar 84,1 persen dari total pendapatan 2014. Pelanggan prabayar sepanjang 2014 sebanyak 137,734 juta dengan Average Revenue Per User (ARPU) Rp36.000.

Sementara pasokan pendapatan lain berasal dari layanan pascabayar sebesar Rp5,15 triliun dengan basis pelanggan 2,851 juta di ARPU Rp172.000.

Sedangkan kontribusi bisnis digital broadband diperkirakan mencapai sekitar 23,6 persen ke total omzet pada 2014. Semua produk Telkomsel didukung infrastruktur yang dimiliki sebesar 85,420 ribu BTS hingga akhir 2014.

Sepanjang 2014 Telkomsel mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp14,5 triliun atau sekitar 60 persen dari total belanja modal Telkom Grup Rp24,6 triliun.

Sebelumnya, Telkom Group dalam laporan keuangannya mengumumkan mencatat pendapatan sebesar Rp89,696 triliun sepanjang 2014 atau naik 8,11 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp82,967 triliun.

Keuntungan yang dimiliki Telkom di 2014 yakni sebesar Rp14,638 triliun atau naik 3,05 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp14,205 triliun.

Sementara itu, Analis Bahana Sekuritas Leonardo Henry Gavaza mengatakan kekuatan Telkom Grup terletak pada keberanian memperbaiki struktur tarif, dan menjaga agresifitas pembangunan jaringan Telkomsel.

"Komersialisasi 4G yang dilakukan Telkomsel bisa menjadi salah satu katalis nantinya untuk bisnis data di masa depan," kata Leonardo.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015