Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga menganjurkan mahasiswa fakultas ilmu keolahragaan untuk membuat tesis tentang sejarah cabang olahraga sebagai karya ilmiah mereka.

"Saya berpesan pada fakultas yang punya ilmu keolahragaan untuk menganjurkan mahasiswanya membuat tesis tentang sejarah cabang olahraga karena buku sejarah olahraga sangat langka," kata Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Alfitra Salam saat peluncuran buku "Asian Games IV 1962 Motivasi, Capaian, serta Revolusi Mental dan Keolahragaan di Indonesia" di Wisma Menpora, Rabu.

Alfitra mengatakan selama ini belum ada karya ilmiah yang membahas detail tentang sejarah cabang olahraga, khususnya unggulan Indonesia, seperti pencak silat dan sepak takraw.

Adanya karya ilmiah atau buku sejarah tersebut, menurutnya bisa menjadi bukti kuat tentang asal sebuah olahraga dan menghindari klaim kepemilikan olahraga dari negara lain yang bisa merugikan Indonesia.

Salah satu buku sejarah olahraga yang dinilai dapat memotivasi bangsa Indonesia, yakni buku "Asian Games IV 1962 Motivasi, Capaian, serta Revolusi Mental dan Keolahragaan di Indonesia" karya Amin Rahayu.

Buku setebal 401 halaman ini menapaktilasi kesuksesan Indonesia saat menjadi tuan rumah Asian Games 1962 yang dinilai berhasil, baik sebagai penyelenggara maupun prestasi para atletnya.

Saat itu, Indonesia meraih "runner up" di bawah Jepang pada Asian Games 1962 dan setahun kemudian menduduki peringkat tiga dunia dalam prestasi olahraga.

Indonesia pun sejak 1954 sangat antusias menawarkan diri menjadi tuan rumah, namun kalah dengan Filipina pada 1954 dan Jepang pada 1958 kemudian baru dipercaya oleh pihak Federasi Asian Games pada 1962.

"Saat Filipina terpilih menjadi tuan rumah, Bung Karno pun bertanya-tanya mengapa bangsa sebesar Indonesia tidak dipercaya oleh dunia menjadi tuan rumah," kata penulis buku Asian Games Amin Rahayu.

Menurut Amin, hal terpenting yang bisa dipetik dari buku ini adalah harga diri dan martabat bangsa Indonesia yang diakui di mata dunia saat penyelenggaraan Asian Games 53 tahun lalu.

Buku yang dihasilkan dari tesisnya selama kuliah magister UI tersebut selain untuk memotivasi atlet, juga menjadi contoh bagi bangsa Indonesia dalam persiapan sebagai tuan rumah Asian Games XVIII 2018 yang diselenggarakan di Jakarta, Palembang, Jawa Barat dan Banten.

Pewarta: Mentari DG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015