Bangsa juga harus dikawal oleh warga yang sehat."
Sibolangit (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tidak ada satupun profesi yang kebal (imun) dari pengaruh narkoba, karena itu kasusnya sudah mencapai tingkat darurat.

"Narkoba menyasar semua profesi, baik itu hakim, polisi, dokter, tentara, pengacara. Jadi, tidak ada yang imun," katanya di sela-sela peninjauan Gerakan Anti-Narkoba Sibolangit Center Provinsi Sumatera Utara, Rabu.

Oleh karena itu, menurut dia, sudah seharusnya hukuman mati bagi pengedar narkotika dan bahan obat berbahaya (narkoba) diberikan sebagai bentuk pengawalan bangsa.

"Sudah seharusnya presiden tidak memberikan grasi. Berarti, presiden melakukan pengawalan bangsa. Bangsa juga harus dikawal oleh warga yang sehat," katanya.

Di Sibolangit Center, ia meninjau fasilitas rehabilitasi, seperti tempat pembuatan jamu untuk detoks atau mengeluarkan racun-racun narkoba dari tubuh, ruang klinik kesehatan dan ruang psikologi.

Sibolangit Center yang dibangun pada 2001 mencatat merehabilitasi sekira 1.000 orang menggunakan metode yang cukup lengkap, seperti terapi komunitas, pendekatan keagamaan, medis maupun tradisional memanfaatkan jamu.

Pusat rehabilitasi yang sudah mendapatkan status Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) pengguna narkoba itu merehabilitasi korban dari berbagai daerah dan berbagai profesi.

Khofifah menilai, metode yang digunakan di Sibolangit Center cukup komplit dan bagus karena memadukan metode yang modern dengan tradisional.

"Sebenarnya banyak metode yang dilakukan untuk rehabilitasi di masing-masing institusi, misalnya dengan menggunakan media air, dan itu cukup efektif," katanya menambahkan.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015