Paris (ANTARA News) - Dalam upaya menantang tatanan keuangan dunia pimpinan AS, para dedongkot Eropa yang sebenarnya juga sekutu utama AS, malah menyatakan bergabung dengan bank pembangunan Asia baru yang sebagian besar didanai Tiongkok dan justru dituding AS sebagai pesaing Bank Dunia.

Prancis, Jerman dan Italia mengeluarkan pernyataan bersama bahwa mereka berniat menjadi anggota pendiri Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB).

Ketiga negara ini mengikuti langkah Inggris yang sudah lebih dulu memutuskan bergabung dengan AIIB pekan lalu.

Ketiga negara menyebut bank regional baru ini bisa memainkan peran penting dalam menyediakan pendanaan untuk membantu kebutuhan infrastruktur yang besar di Asia.

Mereka juga menilai, "bank ini akan mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial di kawasan, serta memberi sumbangan pada pertumbuhan global."

Bank baru ini diprakarsai oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping dengan misi membantu pendanaan proyek-proyek infrastruktur di negara-negara Asia yang miskin.  Misi ini sebenarnya adalah juga misi Bank Dunia dan anak perusahaannya Bank Pembangunan Asia.

AS melobi keras sekutu-sekutunya untuk tidak berpartisipasi dalam bank ini karena mengkhawatirkan kebangkitan Tiongkok sebagai poros keuangan dunia yang akan mengganggu institusi-institusi dukungan AS seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan sebagainya, demikian harian Australia Sydney Morning Herald.







Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015