Untuk meringankan beban biaya produksi seharusnya pembangkit listrik atau power plant dibangun dibibir tambang, sehingga jika kita memiliki tambang batu bara maka disitulah harusnya dibangun pembangkit listrik,"
Kendari (ANTARA News) - Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ahmad Hafisz Tohir, mengatakan PLN seharusnya membangun pembangkit listrik dibibir tambang, terlebih yang menggunakan energi batu bara.

"Untuk meringankan beban biaya produksi seharusnya pembangkit listrik atau power plant dibangun dibibir tambang, sehingga jika kita memiliki tambang batu bara maka disitulah harusnya dibangun pembangkit listrik," ujarnya, di Kendari.

Ia menambahkan, hal itu dilakukan agar tidak perlu lagi membawa keluar batu bara dari wilayah tambang yang hanya akan memperbesar biaya produksi pembangkit listrik yang harus dikeluarkan PLN.

Menurutnya, kurangnya perencanaan yang matang terhadap pembangunan pembangtit listrik dengan menggunakan energi batu bara tersebut yang mengakibatkan mahalnya harga listrik yang harus ditanggung oleh masyarakat sebagai pengguna.

"Kita sudah menyampaikan kepada PLN agar tidak membawa keluar batu bara, tetapi membangun power plant diwilayah tambangnya, inikan jelas akan memudahkan dan memperkecil biaya produksi litrik itu sendiri," ujarnya.,

Sebab jika batu bara itu dibawa keluar maka akan meningkatkan biaya produksi khususnya transportasi sumber energi tersebut. Sebab, biaya transportasinya sendiri jauh lebih mahal dari harga batubara.

Ketua Komisi VI DPR RI itu, juga mengatakan hal tersebut juga dapat menjawab masalah kurangnya pasokan listrik kedaerah-daerah dan pembengkakan biaya produksi yang harus ditanggung oleh PLN kemudian dibebankan kepada rakyat sebagai pengguna listrik.

"Ini tentunya akan menjawab kebutuhan masyarakat yang belum tersentuh listrik, kita juga tidak bisa memungkiri bahwa listrik itu dibiayai oleh rakyat, maka dari itu rakyat harus diberi pelayan yang maksimal," ujarnya.

Pewarta: La Ode Abdul Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015