Jakarta (ANTARA News) - President of Nasdaq Adena T Friedman mengemukakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membantu dan mendukung sistem perdagangan dan pengawasan efek di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga dapat menunjang pertumbuhan industri pasar modal.

"Bursa Efek Indonesia adalah mitra kami dalam hal teknologi, kami bekerjasama untuk menyediakan dan mendukung sistem perdagangan dan pengawasan pasar sehingga menjadi lebih baik," ujar Adena T Friedman saat berkunjung ke gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa saat ini pihaknya sedang menjalin kerja sama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk mengembangkan sistem "Central Securities Depository" (CSD) yang merupakan suatu prasyarat untuk implementasi "scripless trading" (transaksi perdagangan efek tanpa warkat).

"Baru-baru ini Nasdaq-KSEI telah melakukan perpanjangan perjanjian kerja sama untuk mengembangkan teknologi CSD. Jadi, ada hal besar yang telah kita kerjakan sebelumnya dengan pasar modal Indonesia. Ini juga merupakan kesempatan bagi Nasdaq untuk dapat bekerjasama dengan tim disini dan memahami kondisi pasar," katanya.

Dalam kesempatan itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Samsul Hidayat mengatakan bahwa dukungan teknologi dari bursa saham Nasdaq akan membantu pertumbuhan industri pasar modal domestik terus berkembang dan bersaing dengan bursa regional.

"Transaksi perdagangan di Bursa yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya harus didukung oleh teknologi yang canggih," ujarnya.

Menurut dia, dukungan teknologi yang canggih akan memudahkan investor melakukan transaksi efek di pasar modal yang pada gilirannya akan mendorong minat masyarakat untuk menjadi investor.

"Dengan begitu, pasar modal Indonesia akan menjadi lebih baik ke depannya," katanya.

Sebelumnya, KSEI telah menggandeng bursa saham Nasdaq dalam pengembangan "Central Depository and Book Entry Settlement System Next Generation" (C-BEST Next-G), untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Program C-BEST Next-G itu, dapat mengakomodasi pesan dengan format SWIFT ISO 20022 yang berlaku internasional, sehingga memudahkan KSEI dalam melakukan "Cross Border Settlement", dengan negara lain.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015