Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak naik 116 poin dari posisi terakhir kemarin menjadi Rp13.039 per dolar AS.

"Dolar AS jatuh setelah bank sentral AS (the Federal Reserve) memberikan sinyal belum akan menenaikkan suku bunga lebih cepat sehingga memberikan momentum bagi mata uang utama dunia, termasuk rupiah, bergerak menguat," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta.

Ia mengatakan bahwa di luar dugaan, survei internal the Federal Reserve memangkas proyeksi suku bunga dari 1,125 persen menjadi 0,625 persen, sehingga memupus harapan akan kenaikan suku bunga.

Di sisi lain, ia menjelaskan, intervensi Bank Indonesia (BI) menambah topangan pada rupiah untuk melanjutkan penguatan terhadap dolar AS.

"Aksi BI itu seiring dengan kondisi nilai tukar rupiah yang jauh dari nilai fundamentalnya. Rupiah diperkirakan menikmati momentum penguatan menyusul sentimen yang beradar cukup positif," katanya.

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015