Batam (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batam Kepulauan Riau menginventarisasi 37 lokasi kerap dilanda banjir yang perlu segera ditangani agar kondisinya tidak semakin buruk.

"Saat ini di Kota Batam terdapat 37 lokasi titik banjir yang tersebar di beberapa kecamatan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Batam Wan Darussalam di Batam, Kamis.

Banjir di Batam disebabkan sistem saluran drainase yang buruk, hingga terjadi penyumbatan dan air tidak bisa mengalir dengan baik.

Ia mengatakan penanganan lokasi banjir perlu dilakukan secara terintegrasi dari hulu ke hilir agar tuntas.

Pemkot masih merundingkan lokasi banjir yang akan diatasi dalam APBD 2016, termasuk cara mengatasinya dalam Rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang).

Menurut Wan, selain perbaikan infrastruktur drainase, peran serta masyarakat juga diperlukan untuk bersama-sama menjaga saluran drainase agar tidak tersumbat.

"Antara lain melalui gotong royong dan tidak membuang sampah pada saluran drainase," kata dia.

Pada rapat Musrembang, Pemkot Batam juga menemukan kebersihan lingkungan, terutama pencemaran lingkungan dan pengelolaan sampah menjadi masalah utama di pulau utama.

Jalan rusak juga menjadi masalah di pulau utama.

Wan mengatakan sepanjang 220,19 km jalan di kota itu rusak, dan rusak berat sehingga perlu segera diperbaiki demi keselamatan pengguna jalan.

"Dari 1.098,38 km jalan di Kota Batam, dalam kondisi rusak sekitar 94,01 km dan kondisi rusak berat sekitar 126,18 km," ungkap Wan.

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan perbaikan jalan rusak masuk prioritas pembangunan pada APBD 2016.

Ia mengatakan di antara beberapa kategori jalan, yang banyak dalam kondisi rusak adalah jalan provinsi.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015