akan berkembang besar pada 10 tahun mendatang

Jakarta (ANTARA News) - Pemerhati masalah terorisme dari Universitas Indonesia, Nasir Abbas, meyakini bahwa anggota ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) sudah ada di Indonesia sejak lama.

"Saya berpendapat bahwa paham dari ISIS sudah dikembangkan sejak lama di Indonesia dengan bentuk yang bermacam-macam," kata Nasir Abbas ketika menggelar forum bersama BNPT dengan tema "Bincang Damai" di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis.

Nasir mengatakan paham ISIS bisa menjadi dalam bentuk bermacam-macam, tidak hanya mengatasnamakan ISIS, namun bisa menjadi berbagai bentuk forum.

"Forum seperti itu bisa dengan mudah masuk kepada lapisan masyarakat, bahkan mungkin tidak disadari oleh masyarakat," katanya.

Ia juga mengatakan, jika paham-paham seperti ISIS tidak akan berdampak langsung kepada Indoensia pada saat ini, namun akan berdampak hebat ketika sudah 10 hingga 20 tahun mendatang.

"Kalau masalah bibit-bibit ancaman teroris ini dibiarkan, maka akan berkembang besar pada 10 tahun mendatang, dan akan melaksanakan ajaran atau idealisme radikalnya kepada masyarakat Indonesia," tuturnya.

Ketika sudah menjadi paham yang radikal, biasanya paham yang mereka pakai adalah menyelamatkan atau berjihad dengan cara yang tidak benar terhadap wilayah lingkungan hidupnya terlebih dulu.

Ia berharap, Badan Nasional Pemberantas Terorisme (BNPT), pemerintah dan aparat terkait agar peka terhadap isu terorisme, sehingga pencegahan sejak dini bisa dilakukan sebelum terlambat.



Pewarta: Afut Syafril
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015