Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi ingin secepatnya mengambil alih Stadion Utama Gelora Bung Karno dari Sekretariat Negara agar bisa dikelola di bawah kementeriannya.

"Ini menjadi kegalauan saya jika ada perebutan pemakaian stadion. Kami sudah melakukan langkah untuk mengambil alih namun masih ada persoalan teknis antara Setneg dan Kementerian Keuangan," kata Imam di Kantor Kemenpora Jakarta, Kamis.

Imam mengatakan saat ini pengelolaan dana untuk renovasi dan revitalisasi SU GBK dilakukan oleh pengelola GBK sehingga mereka berwenang untuk mengizinkan acara non olahraga diselenggarakan agar ada pemasukan dana.

Jika stadion GBK menjadi kewenangan Kemenpora, tentunya akan lebih mudah untuk mengelola dan mengembalikan fungsi stadion menjadi kegiatan olahraga.

Politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa itu juga menegaskan bahwa kawasan GBK sudah seharusnya berfungsi untuk acara keolahragaan dan tidak boleh dikalahkan untuk konser semata.

Salah satu yang disayangkan oleh Imam adalah alih fungsi SU GBK menjadi lapangan konser "boy band" asal Inggris One Direction yang kini menjadi perseteruan karena berdekatan dengan jadwal kualifikasi pra Piala Asia Timnas U-23.

Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha Gelora Bung Karno Raja Pane mengakui pihaknya membutuhkan dana untuk perawatan stadion.

"Fungsi utama GBK adalah olahraga, namun kami juga perlu pemeliharaan dan perlu dana sebagai penunjang," kata Raja.

Ia mengatakan jadwal konser One Direction yang diselenggarakan pada 25 Maret mendatang tidak bentrok dengan kualifikasi Timnas pada 27 Maret karena ada selang waktu satu hari untuk memulihkan lapangan usai konser.

Jika konser atau acara non keolahragaan bentrok, pihak pengelola GBK tentunya akan mengutamakan acara olahraga, khususnya sepak bola.

Pewarta: Mentari DG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015