Kami ingin pastikan anak belajar dengan baik"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian ESDM dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sepakat membentuk gugus tugas dengan tujuan mempercepat penyediaan listrik bagi 17.520 sekolah.

Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta Jumat mengatakan, dalam satu minggu kedepan, pihaknya bersama Kemendikbud akan memverifikasi ketersediaan listrik di sekolah-sekolah tersebut.

"Kami akan kunjungi sekolah-sekolah itu mulai minggu depan. Dari hasil verifikasi, kami akan lakukan langkah cepat sesuai kondisi yang ada agar sekolah-sekolah tersebut segera terlistriki," ujarnya dalam jumpa pers yang didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Menurut dia, pendidikan merupakan pintu kemajuan, sehingga ketersediaan listrik menjadi prioritas pemerintah untuk merealisasikannya.

"Bahkan, di dekat Jakarta pun, dari laporan, masih ada sekolah yang belum terlistriki," ujarnya.

Keanggotaan gugus tugas berasal dari satu eselon dua dari Kemendikbud dan dua eselon dua dari Kementerian ESDM.

Sementara Anies mengatakan, pihaknya bersama Kementerian ESDM sepakat penyediaan listrik menjadi masalah bersama.

"Kami ingin pastikan anak belajar dengan baik," katanya.

Pemerintah, lanjutnya, juga mengajak partisipasi publik untuk menginformasikan ketersediaan fasilitas sekolah.

"Jadi, ini gerakan bersama antara Kementerian ESDM, Kemendikbud, dan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah sudah mempunyai data rinci sekolah-sekolah yang belum teraliri listrik.

Saat ini, dari jumlah sekolah 208.000 unit, 17.520 di antaranya belum terlistriki atau mencapai 8,4 persen.

Berdasarkan jenis, jumlah SD dan SMP yang belum terlistriki mencapai 74.992 unit dan SMA/SMK 2.528 unit.

Sementara, berdasarkan lokasi, jumlah sekolah terlistriki terendah ada di Papua 55 persen, disusul Sulbar 63 persen, Papua Barat 66 persen, NTT 70 persen, dan Kalbar 71 persen.

Sedangkan, wilayah tertinggi terlistriki berada di Jateng 97 persen, Babel 96 persen, DIY 96 persen, Jabar 95 persen, dan Jatim 95 persen.

Untuk Jakarta, menurut dia, saat ini sekolah yang terlistriki mencapai 92 persen atau delapan persen yang belum terelektrikasi.

Sudirman juga mengatakan, penyediaan listrik untuk sekolah terutama bersumber dari energi baru dan terbarukan.

"Kami juga akan ajak perusahaan menyediakan listrik," katanya.

Menurut dia, penyediaan listrik bagi sekolah-sekolah tersebut sejalan dengan rencana elektrifikasi sebesar 99 persen pada 2025.

"Meski, penyediaan untuk sekolah ini lebih cepat," katanya.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015