Washinton (ANTARA News) - Gedung Putih mengecam perbuatan "hina" dua bom bunuh diri di masjid-masjid Yaman yang sedikitnya menewaskan 142 orang yang sedang shalat Jumat.

Menggambarkan serangan di Sanaa itu tidak beralasan, juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan "kami menyesalkan tindakan brutal teroris yang melakukan serangan tak beralasan terhadap warga Yaman yang tengah shalat Jumat dengan damai hari ini".

Dalam pernyataan online, cabang dari kelompok ISIS Sanaa yang sebelumnya tidak dikenal, mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut dan mengatakan bahwa ini hanya "puncak gunung es".

Gedung Putih sebelumnya mengatakan tidak ada jaringan "operasional yang jelas" antara ekstremis Yaman dengan kelompok ISIS.

"Kita pernah menyaksikan pengakuan seperti ini pada masa lalu dari kelompok ekstrimis yang lain," kata Earnest dan menambahkan bahwa pengakuan dari kelompok-kelompok setia terhadap ISIS dilakukan dengan tujuan propaganda.

Al Qaida Jazirah Arab mengeluarkan pernyataan tidak ada urusan dengan pengeboman tersebut.

"Serangan tak berdasar terhadap umat Islam yang tengah shalat Jumat hanya semakin menegaskan kebejatan teroris dan ancaman yang mereka berikan kepada rakyat Yaman, kawasan dan dunia," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Bernadette Meehan.

Ia meminta agar seluruh warga Yaman bersatu dalam memerangi teror.

Pada Kamis, terjadi serangan udara di atas istana kepresidenan Yaman selatan di kota Aden dan juga pertempuran di bandara.

"Kami meminta semua pihak di Yaman untuk menghentikan aksi serangan militer sepihak," kata Meehan mengenai serangan terhadap "pemerintahan yang sah" di Yaman dan menyerukan pembaruan dialog politik.

(Uu.M007)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015