Dublin (ANTARA News) - Ribuan orang turun ke jalanan kota Dublin, Sabtu, dalam demonstrasi memprotes pengenaan tarif baru untuk air bersih yang memicu kemarahan luas masyarakat.

RUU pertama mengenai air dari lembaga Irish Water akan diajukan bulan depan setelah Dublin mengenalkan bea baru sebagai syarat bailout Uni Eropa-IMF.

Unjuk rasa Sabtu ini adalah rangkaian demonstrasi terakhir setelah unjuk rasa sama tahun lalu yang memaksa pemerintah koalisi Perdana Menteri Enda Kenny memangkas bea air.

Dublin mengenakan tarif 160 euro untuk setiap rumah tangga dan 260 euro untuk lainnya, serta melupakan rencana ongkos per meter penggunaan.

Namun kampanye Right2Water, sebuah payung organisasi bagi lusinan kelompok oposisi lokal yang juga mengorganisir unjuk rasa hari ini, menyatakan rencana itu tak akan berlanjut.

"Kami akan memastikan masalah ini akan menjadi isu politik besar pada pemilu mendatang," kata penyelenggara unjuk rasa Brendan Ogle.

Pemerintah menegaskan, perubahan harga air yang telah mereka kenalkan tahun lalu itu adalah pasti, jelas dan terjangkau.

Irish Water mengatakan sekitar dua per tiga yang harus membayar tarif baru kini telah mendaftar ke mereka. Jumlah ini sekitar 990.000 pelanggan dari total 1,5 juta pelanggan.

Di bawah sistem lama, air dibayar melalui pajak umum dan jasa yang dikelola pemerintah daerah.

Banyak dari pengunjuk rasa membawa bendera partai oposisi anti pengetatan, Sinn Fein, demikian AFP.





Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015