Washington (ANTARA News) - Lockheed Martin Corp menyatakan tengah memperbaiki kerusakan teknis yang diungkapkan Angkatan Udara AS yang mempengaruhi beberapa satelit Sistem Pemosisian Global (GPS) namun tidak mengurangi akurasi sinyal GPS yang diterima para pengguna di seluruh dunia.

Lockheed mengungkapkan kerusakan itu menyangkut sistem pengendali darat untuk satelit-satelit GPS yang dioperasikan untuk Angkatan Udara AS.

Juru bicara Lockheed Christine Courard mengungkapkan perusahaan telah bekerja keras untuk menghindarkan kerusakan lebih parah lagi dan sedang memperbaiki software dengan Angkatan Udara.

Komando Ruang Angkasa Angkatan Udara AS mengatakan kerusakan itu menimpa software berbasis di darat yang digunakan untuk mengindeks atau memilah pesan-pesan yang dikirimkan oleh satelit-satelit GPS IIF yang dibangun Boeing Co, namun para penyelidik masih terus menyelidiki penyebab lainnya.

Juru bicara Angkatan Udara Andy Roake mengatakan masalah ini muncul beberapa hari belakangan, namun data arsip memperlihatkan masalah itu tak bisa dideteksi sejak 2013.

Angkatan Udara menyatakan masalah ini berkaitan dengan software di darat dan unggahan pesan yang dikirimkan oleh satelit-satelit GPS, yang membuat pesan-pesan itu tidak memenuhi spesifikasi teknis AS.

Boeing, kontraktor utama satelit-sateli GPS IIF, belum bisa berkomentar karena sedang meluncurkan satelit GPS IIF kesembilan ke luar angkasa.

GPS adalah sistem navigasi dunia berbasis antariksa yang menyediakan penggunanya data sangat akurang mengenai posisi, waktu dan kecepatan selama 24 jam sehari, dalam segala kondisi cuaca.

Militer AS menggunakan GPS untuk menyasar target musuh dan mengendalikan pesawat tak berawak. GPS juga digunakan untuk aplikasi-aplikasi komersial bagi sektor perbankan, pertanian dan perkapalan. Sistem navigasi kendaraan dan ponsel menggunakan GPS untuk menentukan lokasinya.

Boeing terikat kontrak membuat 12 sateli GPS IIF. Satelit pertama diluncurkan pada Mei 2010, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015