Pontianak (ANTARA News) - Jumlah pengunjung di Tugu Khatulistiwa Pontianak mengalami peningkatan hingga 200 persen dibanding hari biasanya, sepanjang peristiwa kulminasi matahari dari tanggal 21 - 23 Maret 2015.

"Kalau hari libur tingkat kunjungan bisa mencapai 200 orang lebih, sepanjang peristiwa kulminasi matahari yakni Sabtu (21/3) hingga Senin (23/3) bisa mencapai tiga kali lipat dari itu," kata Staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak Kasnawi di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan selain wisatawan lokal, banyak juga wisatawan nasional yang berkunjung ke Tugu Khatulistiwa untuk menyaksikan peristiwa alam yang terjadi, tiap tanggal 21 - 23 Maret dan September itu.

"Dalam sehari orang yang berkunjung ke Tugu Khatulistiwa kalau tidak ada kegiatan atau peristiwa alam kulminasi matahari, sekitar 100 orang, kemudian meningkat pada hari Sabtu dan Minggu, bisa mencapai 200 orang lebih," ungkapnya.

Peristiwa titik kulminasi matahari merupakan fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa, pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda di permukaan bumi terutama di kawasan Tugu Khatulistiwa.

Peristiwa titik kulminasi matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan September. Peristiwa alam itu menjadi kegiatan tahunan Kota Pontianak guna menarik kedatangan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Kulminasi matahari berada tegak lurus di atas kepala manusia, yakni pada tanggal 21-23 Maret pukul 11.50 WIB, dan tanggal 21-23 September jam pukul 11.38 WIB di Tugu Khatulistiwa Pontianak.

Kulminasi matahari merupakan peristiwa alam yang hanya terjadi di lima negara, antara lain di Indonesia, tepatnya di Pontianak.

Ke-4 negara lain, masing-masing Afrika, yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia.

Di Amerika Latin, garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil.

Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa, yaitu Kota Pontianak.

Sehingga itu menjadi ciri khusus. Karena itulah Kota Pontianak juga dikenal dengan sebutan Kota

Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015