Depok (ANTARA News) - Tempat karaoke NAV yang terletak di lantai satu pusat perbelanjaan Margo City, Depok, Jabar merupakan lokasi terparah akibat kebakaran yang melanda mal terbesar itu pada Minggu (22/3).

"Iya, memang tempat karaoke NAV yang paling parah mengalami kebakaran karena diduga api bersumber dari tempat tersebut," kata Kepala Dinas Kebakaran Kota Depok Yayan Ariyanto ketika ditemui di ruang kerjanya Depok, Senin.

Ia mengatakan, api cepat merambat dan membesar karena banyaknya bahan-bahan yang mudah terbakar seperti triplek dan karpet.

Untungnya, alat pemadam kebakaran di sana berfungsi dengan baik jika tidak bisa lebih besar dan menghanguskan yang lain.

"Kalau alat pemadam kebakaran tak berfungsi dengan baik, maka kebakaran hebat bisa menghanguskan lebih banyak lagi," katanya.

Menurut dia, pemeriksaaan terakhir alat pemadam kebakaran di Margo City dilakukan pada Oktober 2014 dan semua peralatan pemadam mulai dari hydrant, alarm, springkel.

"Kami sudah lakukan pengecekan dan alat pemadam kebakarannya dalam kondisi baik," jelasnya.

Berfungsi dengan baiknya alat pemadam kebakaran ini, lanjut Yayan karena pihaknya memang memeriksa peralatan tersebut setiap tahun sekali.

Pemeriksaan dilakukan mulai dari tekanan air, ketersedian air, alarm peringatan, smoke detector berfungsi dengan baik.

Dikatakannya untuk bangunan yang memiliki tiga lantai lebih di Depok itu harus miliki hydrant dan peralatan pemadam kebakaran lainnya. Di Depok hampir di semua pusat perbalanjaan dan gedung bertingkat dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran.

"Hanya Depok Trade Center (DTC) di Sawangan saja yang masih kurang," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan sejak Januari hingga Maret 2015 sudah ada 34 kasus kebakaran di Kota Depok yang 70 persennya dikarenakan korsleting listrik dan 30 persennya karena faktor lain.

"Jangan sepelekan kebakaran. Kebakaran itu tak bisa diduga, harus tetap waspada. Saya juga mengimbau di setiap rumah dan mobil pribadi juga sebaiknya ada alat pemadam kebakaran," katanya.

Sementara itu Kepala Humas Margo City Rani Fitriawati mengatakan sisi utara pusat perbelanjaan tersebut ada sekitar 13-14 tenant.

Tapi itu semuanya tidak terbakar hanya bagian tertentu saja.

"Kami masih melakukan identifikasi mana-mana saja tenant yang mengalami kebakaran," katanya.

Ia mengatakan untuk mengetahui jumlah kerugian dan juga penyebab kebakaran kami masih menunggu hasil dari Puslabfor Mabes Polri.

"Kami belum bisa menjawab pasti penyebab kebakaran. Nanti semuanya akan segera diinformasikan," katanya.

Menurut dia, jumlah kerugian diperkirakan cukup besar.

"Jumlahnya pastinya kurang tahu namun diperkirakan besar dan saya harap ini kejadian pertama serta terakhir," katanya.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015