Frankfurt (ANTARA News) - Bank Sentral Eropa (ECB) pada Senin mengatakan pihaknya telah membeli senilai 26,3 miliar euro (28,7 miliar dolar AS) obligasi di bawah program pelonggaran kuantitatif yang kontroversial dalam 10 hari pertama.

Pada saat yang sama, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan dalam rapat dengan Komite Urusan Ekonomi dan Moneter Parlemen Eropa di Brussel bahwa bank sentral "di jalur" untuk memenuhi target mencapai total 60 miliar euro dalam pembelian obligasi per bulan, lapor AFP.

"Pada 9 Maret, kami mulai membeli sekuritas sektor publik sebagai bagian dari perluasan program pembelian aset kami," Draghi mengatakan kepada pertemuan regulernya di parlemen.

Menurut data yang dirilis di situs internet ECB, total pembelian QE mencapai sebesar 26,3 miliar euro hingga Rabu lalu, 18 Maret.

"Secara keseluruhan, pembelian aset kami akan berjumlah menjadi 60 miliar euro per bulan. Laju pembelian sejauh ini menempatkan program secara keseluruhan di jalur untuk mencapai total 60 miliar euro pada Maret," kata Draghi.

Pada 22 Januari, ECB mengumumkan program pembelian obligasi 1,14 triliun euro yang akan berlangsung setidaknya selama 18 bulan.

Tujuannya untuk memompa likuiditas ke dalam sistem keuangan sehingga bisa menyalurkan pinjaman dan mendorong inflasi, yang saat ini di bawah nol.

Namun demikian beberapa analis menyatakan bahwa ECB mungkin sulit untuk mencari obligasi yang cukup untuk dibeli, karena banyak investor tidak akan bersedia atau tidak menjual obligasi pemerintah berperingkat teratas, khususnya mereka yang berasal dari Jerman.

Draghi membantah pernyataan tersebut.

"Pada saat ini kami melihat tidak ada tanda-tanda tidak akan ada cukup obligasi untuk kami beli. Umpan balik dari pelaku pasar sejauh ini menunjukkan bahwa pelaksanaan telah sangat mulus dan likuiditas pasar masih cukup," dia mengatakan.

(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015