Pretoria (ANTARA News) - Kunjungan turis asal Afrika Selatan ke Indonesia diharapkan naik signifikan menyusul kebijakan pemerintah yang akan membebaskan visa bagi turis dari 30 negara, salah satunya adalah Afsel.

"Turis Afsel yang ke Indonesia jumlahnya masih sedikit," kata Dubes Indonesia untuk Afrika Selatan merangkap Lesotho, Swaziland, dan Botswana Suprapto Martosetomo, di KBRI Pretoria, Senin (23/3) waktu setempat.

Ia menjelaskan GDP per kapita di Afrika Selatan sekitar 6.000 dolar AS dan jumlah orang kelas atas maupun menengah cukup banyak. Namun, dibanding ke Indonesia, turis Afrika Selatan lebih suka berkunjung ke Malaysia.

"Mungkin karena hubungan commonwealth (Afsel dan Malaysia), tapi juga Malaysia gencar bukan main promosi melalui media," ujarnya.

Ia berharap hal serupa juga dilakukan pemerintah, dengan menggiatkan upaya promosi melalui media-media global. "Apalagi dengan dibebaskan visa, mudah-mudahan bisa menarik wisatawan asal Afsel," katanya dan menambahkan KBRI mencatat per hari rata-rata 10 warga Afsel mengajukan visa wisata.

Sementara itu, Kementerian Pariwisata mengalokasikan sekitar Rp1 triliun pada 2015 untuk mempromosikan pariwisata Tanah Air. Sebanyak 75 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk promosi melalui media global.

Fokus pada promosi ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisman. Diharapkan pada 2019 wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 20 juta orang dengan potensi devisa mencapai Rp240 triliun.

Menurut data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik, jumlah wistawan mancanegara yang datang ke Indonesi terus meningkat. Pada 2012, kunjungan wisman mencapai 8,4 juta orang, kemudian 2013 sebanyak 8,80 juta, dan 2014 mencapai 9,43 juta orang. Sementara pada Januari 2015, jumlah wisatawan mancangera yang masuk ke Indonesia sebanyak 723 ribu orang.

Pewarta: Heppy Ratna Sari
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015