Ini adalah salah satu misi untuk pemerataan
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof A. Chaniago mengungkapkan Presiden Joko Widodo merencanakan untuk memulai pembangunan 10 kota baru, dengan kota baru pertama adalah Tanjung Selor, Kalimantan Utara.

"10 kota, kami akan memulainya di pemerintahan ini," kata Andrinof di Balai Sidang Jakarta, Selasa.

Menurut Andrinof, pemerintah telah menuntaskan kajian untuk perubahan Tanjung Selor, yang sebelumnya berstatus kecamatan untuk menjadi Ibu Kota provinsi Kalimantan Utara, provinsi termuda yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Adapun Tanjung Selor merupakan wilayah dengan luas 1.277 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk sekitar 42 ribu orang.

Pemerintah pusat, ujar Andrinof, telah mengalokasikan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan untuk pembangunan kota baru tersebut.

Disinggung lebih lanjut, Andrinof masih enggan mengungkapkan lokasi sembilan kota baru lainnya dan juga jumlah anggaran yang disiapkan. Dia hanya mengatakan, akan terdapat beberapa wilayah lagi di Pulau Kalimantan yang akan menjadi Kota baru.

"Ada beberapa dikaji, jika diberitahukan sekarang nanti banyak spekulan," ujarnya.

Secara konseptual, ujar Andrinof, pembangunan kota baru ini akan diprioritaskan di luar Pulau Jawa.

Pembangunan kota baru ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan mencapai target-target kesejahteraan seperti pengurangan kemiskinan dan pengangguran. Salah satu target besar pemerintah adalah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

Kontribusi ekonomi Pulau Jawa selalu mendominasi terhadap Produk Domestik Bruto Nasional. Pada 2013, kontribusi Pulau Jawa terhadap PDB nasional sebesar 58 persen, disusul Sumatera 23,8 persen, Kalimantan 9,6 persen, Sulawesi 4,8 persen, Maluku-Papua 2,2 persen, dan Bali-Nusa Tenggara 2,8 persen.

Pada 2015, pemerintah juga menargetkan tingkat pemerataan manfaat ekonomi dapat membaik, beberapa di antaranya diukur dari tingkat kesenjangan ekonomi (gini ratio) yang diharapkan dapat turun menjadi 0,4, tingkat kemiskinan menjadi 10,3 persen dan angka pengangguran menjadi 5,6 persen.

"Ini adalah salah satu misi untuk pemerataan," kata Andrinof.

Dalam paparannya di Peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia, Andrinof menekankan pentingnya pembangunan kota baru dengan sistem tata kota yang modern sebagai instrumen mensejahterakan manusia dan masyarakat.

"Kita belum membangun kota sebagai bangsa, selama ini kota-kota yang ada lebih banyak diwariskan sejak zaman kolonial," ujarnya.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015