Jakarta (ANTARA News) - Teater koma akan mementaskan Opera Ular Putih, yang diangkat dari legenda tua Tiongkok, di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 3-19 April 2015.

"Opera Ular Putih ini sudah menjadi Indonesia karena melihat ceritanya cocok jadi metafor Indonesia saat ini," kata Ratna Riantiarno, pemimpin produksi Opera Ular Putih di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa.

Lakon Opera Ular Putih sudah dipentaskan tahun 1994. Penyadur dan sutradara pementasan Opera Ular Putih, Nano Riantiarno, mengaku tidak mengubah naskah asli pertunjukan itu.

"Naskah sama sekali tidak berubah, saya hanya membuat naskah lebih enak diucapkan," kata dia.

Naskah asli lakon tersebut tidak menyebutkan latar cerita dan itu memudahkan Nano menuangkannya ke versi yang sangat Indonesia.

"Kami membahas apa yang sekarang ada di sekitar kita, seperti politik yang disesuaikan dengan adegan dan kebutuhan artistik," ujar Nano tentang pementasan yang menandai produksi teater koma ke-139 itu.
 
Untuk pertunjukan Opera Ular Putih, Nano menggandeng Ella Luthan sebagai penata gerak dan Taufan S. Chandra sebagai penata artistik dan cahaya.

Sementara Tuti Hartati, yang berperan sebagai Limbuk yang jenaka dalam pementasan Republik Cangik, akan memerankan karakter siluman ular putih yang lemah lembut dalam Opera Ular Putih.

Pementasan kali ini juga didukung oleh aktris dan aktor Teater Koma seperti Budi Ros, Andhini Putri Lestari, Adri Prasetyo, Ade Firman Hakim, Dodi Gustaman, Daisy Lantang, Ratna Ully, Dorias Pribadi, Sir Ilham Jambak, Aris Abdullah, Dana Hassan, Julung Ramadhan dan Rangga Riantiarno.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015