Tokyo (ANTARA News) - Permintaan dolar AS terhenti di perdagangan Asia pada Selasa, setelah wakil ketua Federal Reserve menyatakan suku bunga akan naik lebih lambat dari yang diperkirakan, sementara euro mendapat dukungan dari harapan kesepakatan utang Yunani.

Greenback berpindah tangan pada 119,66 yen dalam perdagangan sore di Tokyo, turun dari 119,71 yen di New York pada Senin sore dan 119,91 yen di Tokyo pada Senin pagi.

Euro dibeli 1,0919 dolar dan 130,69 yen terhadap 1,0945 dolar dan 131,02 yen di perdagangan AS. Namun, euro lebih kuat dari 1,0770 dolar dan 129,41 yen pada Senin pagi di Asia.

Dolar terpukul setelah Wakil Ketua Fed Stanley Fischer mengatakan tidak akan menjadi "mulus jalan ke atas" untuk suku bunga, yang para analis ambil sebagai indikasi lebih lanjut bahwa bank sentral akan membutuhkan waktu sebelum mengumumkan kenaikan.

Investor melacak serangkaian pidato oleh para pejabat Fed pekan ini untuk petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga yang lama ditunggu-tunggu, yang banyak memperkirakan akan dilakukan pada awal Juni.

"Komentar Fischer mengandaskan spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Juni dan karena sikap Fed, harapan kini didorong kembali ke September," Kengo Suzuki, kepala strategi mata uang di Mizuho Securities, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Ini menggencet momentum pembelian greenback dan menyebabkan koreksi satu sisi pembelian dolar dan penjualan euro. Euro bisa naik kembali ke 1,10 dolar."

Di New York, mata uang umum Eropa mendapatkan dukungan karena pembicaraan di Berlin antara pemimpin Yunani yang terlilit utang dan ekonomi terbesar di Eropa Jerman berakhir tanpa konfrontasi terbuka pada Senin.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras dan Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak mengakhiri "stereotip" kejam dan saling mengata-ngatai yang telah mengancam menghancurkan kesepakatan dana talangan (bailout) untuk Yunani dan mengakibatkan Athena keluar dari zona euro.

Pada Senin, Kepala Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengatakan bahwa bank "di jalur" untuk mencapai target yang dideklarasikannya untuk program pembelian obligasi yang diluncurkan bulan ini dalam upaya untuk membalikkan ekonomi zona euro yang goyah.

Dolar sebagian besar melemah terhadap mata uang Asia-Pasifik, jatuh menjadi 1,3684 dolar Singapura dari 1,3764 dolar Singapura pada Senin, menjadi 31,35 dolar Taiwan dari 31,39 dolar Taiwan, menjadi 1.106,18 won Korea Selatan dari 1.115,11 won, dan menjadi 12.962 rupiah Indonesia dari 12.998 rupiah.

Greenback juga turun menjadi 62,20 rupee India dari 62,29 rupee, dan menjadi 44,72 peso Filipina dari 44,84 peso, tetapi naik tipis menjadi 32,56 baht Thailand dari 32,54 baht.

Dolar Australia naik menjadi 78,62 sen AS dari 78,22 sen AS, sedangkan yuan Tiongkok melemah menjadi 19,26 yen dari 19,32 yen, demikian AFP melaporkan.

(A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015