Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat agar mengganti sebutan "suku anak dalam" di Jambi menjadi  "orang rimba".

"Kami ke sana mengukur titik-titik yang dibutuhkan anak rimba. Mereka tidak mau disebut sebagai suku anak dalam tapi maunya disebut orang rimba," kata Khofifah di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Menurut dia, sebutan "suku anak dalam" yang selama ini sering dipakai masyarakat merupakan monopoli tafsir.

"Mereka hanya mau disebut sebagai orang rimba, jangan pakai kacamata orang Jakarta dengan sebutan suku anak dalam," katanya.

Mensos juga mengajak masyarakat agar lebih menghargai nilai-nilai kearifan lokal atau tidak serta merta menjustifikasi budaya lokal, terutama terkait bantuan rokok.

"Sebaiknya pergi ke sana. Karena masing-masing kultur ada tradisi tertentu. Bagus kalau yang mengkritisi itu turun ke sana karena tidak semua bisa dipotret dari Jakarta," kata dia.

Sebelumnya, Mensos mendapatkan kritik karena memberi bantuan rokok kepada orang rimba.

Aktivis Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) Hakim Sorimuda Pohan mengatakan Mensos mengambil langkah keliru terkait bantuan rokok itu.

Menurut Hakim, bantuan berupa rokok akan memicu orang rimba terkena kecanduan tembakau.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015