Washington (ANTARA News) - Harga konsumen AS secara luas naik pada Februari karena harga energi "rebound", mendorong bensin lebih tinggi, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Selasa.

Indeks harga konsumen (IHK) naik 0,2 persen bulan-ke-bulan pada Februari, setelah tiga bulan berturut-turut menurun termasuk penurunan 0,7 persen pada Januari, penurunan paling tajam sejak akhir 2008 di tengah krisis keuangan, lapor AFP.

Dibandingkan dengan setahun lalu, IHK tidak berubah. Pada Januari indeks turun 0,1 persen, penurunan 12 bulan pertama sejak Oktober 2009.

Tanpa harga pangan dan energi yang volatil, IHK inti juga naik 0,2 persen menyusul kenaikan 0,1 persen pada Januari.

Harga energi naik 1,0 persen pada Februari setelah tujuh penurunan berturut-turut, karena harga minyak mentah stabil dari kemerosotan yang cepat sejak Juni.

Harga bensin melonjak 2,4 persen setelah terjun 18,7 persen pada Januari.

Harga makanan naik 0,2 persen setelah datar pada Januari, kembali ke kenaikan yang sama yang terlihat di seluruh kuartal keempat.

IHK memberikan gambaran inflasi di ekonomi terbesar dunia.

Ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, turun 0,2 persen pada Januari dari setahun lalu.

"Harga minyak global telah naik dan penguatan dolar AS akan terus menempatkan tekanan turun pada harga inti," kata Ryan Sweet dari Moodys Analytics.

"IHK Februari tidak meningkatkan kemungkinan Fed untuk mulai menormalkan suku bunganya pada Juni."

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015