New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data ekonomi positif mengangkat spekulasi bahwa Federal Reserve AS bisa bergerak lebih cepat untuk menaikkan suku bunganya.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 104,90 poin (0,58 persen) menjadi ditutup pada 18.011,14.

Mennurut laporan AFP, indeks berbasis luas S&P 500 turun 12,92 poin (0,61 persen) menjadi berakhir di 2.091,50, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 16,25 poin (0,32 persen) menjadi 4.994,73.

Data menunjukkan penjualan rumah keluarga tunggal baru melonjak pada Februari ke tertinggi tujuh tahun, sementara harga konsumen naik untuk pertama kalinya dalam empat bulan.

Data ekonomi baru membuat kenaikan suku bunga lebih cepat oleh Fed "sedikit lebih mungkin," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial.

Sam Stovall, kepala strategi investasi di S&P Capital IQ, mengatakan investor juga mulai fokus pada laba kuartal pertama. Sektor energi diperkirakan akan melaporkan laba yang menurun dan sektor lainnya juga diperkirakan melemah, kata dia.

"Ada kekhawatiran bahwa valuasi sekarang sangat kaya," kata Stovall.

Meskipun terjadi penurunan di Nasdaq, beberapa perusahaan teknologi terkemuka naik. Facebook naik 1,0 persen, Netflix maju 3,1 persen dan Twitter melonjak 6,2 persen.

Google naik 2,0 persen di tengah berita merekrut direktur keuangan Morgan Stanley Ruth Porat untuk menjabat pos yang sama di raksasa teknologi itu.

Morgan Stanley, yang mempromosikan Jonathan Pruzan dari segmen investasi perbankannya sebagai direktur keuangan, merosot 0,2 persen.

Whiting Petroleum tenggelam 19,5 persen menjadi 30,91 dolar AS setelah mengumumkan menjual 35 juta lembar saham seharga 30 dolar AS per saham. Produsen serpih (shale) itu juga mengumumkan persyaratan untuk penawaran obligasinya guna menghimpun dana satu miliar dolar AS.

Freeport-McMoRan, produsen logam dan minyak bumi, turun 0,8 persen setelah memotong dividennya menjadi lima sen per saham dari 31 sen.

Spicemaker McCormick naik 2,6 persen karena laba kuartal pertamanya diterjemahkan menjadi 70 sen per saham, enam sen di atas ekspektasi para analis.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 1,87 persen dari 1,91 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,46 persen dari 2,51 persen pada Senin. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

(Uu.A026) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015