Abuja (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Federal Nigeria Inspektur Jenderal Suleiman Abba pada Selasa memerintahkan pembatasan pergerakan pada hari pemilihan umum pekan ini saat negara itu menyelenggarakan pemungutan suara untuk memilih presiden baru dan anggota parlemen.

Polisi menyatakan akan ada pembatasan total pergerakan kendaraan antara pukul 08.00, ketika tempat pemungutan suara dibuka, hingga pukul 17 waktu setempat.

Pembatasan itu tidak berlaku bagi ambulans-ambulans, pemadam kebakaraan dan kendaraan lain yang melakukan "tugas-tugas khusus", kata Irjen Abba dalam satu pernyataan.

Secara rutin pembatasan bepergian sudah umum diberlakukan ketika pemilihan-pemilihan diadakan di Nigeria, tempat kekerasan yang terkait politik dilakukan kelompok-kelompok bandit yang disewa.

Abba mengatakan langkah-langkah itu didisain guna menjamin keamanan dalam pemungutan suara pada Sabtu.

Presiden Goodluck Jonathan berharap terpilih kembali untuk periode kedua kali. Pemilihan presiden Nigeria dijadwalkan pada 29 Maret.

Presiden itu menyampaikan janji di Damaturu, ibu kota Provinsi Yobe di bagian utara Nigeria untuk mengakhiri aksi Boko Haram di negara paling padat penduduk di Afrika tersebut.

Boko Haram berusaha memasukkan Hukum Syariah ke dalam undang-undang dasar Nigeria.

Pembatasan juga diberlakukan pada 11 April ketika pemilihan gubernur dan majelis negara bagian, kata dia.

Keamanan telah menjadi perhatian besar untuk menyelenggarakan pemilihan, dengan komisi pemilihan Nigeria memaksa penundaan pemungutan suara yang dijadwalkan pada 14 Februari karena Boko Haram melakukan perlawanan mematikan.

Keputusan tersebut dibuat setelah penasehat keamanan nasional negara itu menyatakan para prajurit perlu disiagakan untuk memerangi kelompok militan itu.

Keberhasilan-keberhasilan yang dicapai militer terhadap para pemberontak selama sebulan terakhir telah menaikkan ketakutan bahwa mereka akan balas dendam dengan melakukan serangan bunuh diri dan pemboman, termasuk di tempat-tempat pemungutan suara.

"Logistik keamanan dan tenaga kerja telah dikerahkan untuk mencapai suasana pemilihan yang paling kondusif," kata Abba.

"Personel kepolisian yang disiapkan untuk menjalankan tugas dalam rangka pemilihan telah dilatih, diberi penjelasan dan sensitif atas peran-perannya," katanya.
(M016/C003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015