Beijing (ANTARA News) - Buku biografi Presiden Joko Widodo (Jokowi) versi Tiongkok, diluncurkan di Beijing, Rabu, guna makin memperkenalkan sosok Presiden RI ketujuh RI tersebut kepada masyarakat negeri Tirai Bambu.

Buku biografi berjudul "Dari Kali Anyer Hingga Istana" tersebut disusun oleh Wakil Direktur Pusat Kajian Asia Tenggara Departemen Sosial Budaya National Institute of International Strategy(NISS), CASS, Dr Xu Liping dan rekan.

Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo mengatakan atas nama pribadi dan bangsa serta rakyat Indonesia menghargai serta menyambut baik kehadiran buku biografi tersebut.

"Saya mengagumi dedikasi penulis, meski seorang Tiongkok namun sangat pandai menguraikan dan melukiskan perjalanan hidup Presiden Jokowi, seperti halnya penulis Indonesia," katanya.

Dubes Soegeng mengemukakan kehadiran buku setebal 244 halaman tersebut sangat istimewa karena bertepatan dengan 65 tahun hubungan Indonesia-Tiongkok, 10 tahun penandatanganan dokumen kemitraan srategis kedua negara serta kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Tiongkok pada 26-27 Maret 2015.

"Buku ini memiliki arti penting bahwa masyarakat Tiongkok sangat memperhatikan Indonesia dan sangat ingin mengetahui lebih dalam tentang sosok Jokowi sebagai presiden ketujuh RI. Kehadiran buku ini dapat menjadi jembatan bagi masyarakat kedua bangsa untuk memahami satu sama lain," tuturnya.

Biografi Jokowi yang dilukiskan melalui buku tersebut dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak, termasuk masyarakat Tiongkok.

"Dan buku tersebut juga menggambarkann dinamika reformasi politik, sosial, budaya dan ekonomi Indonesia dengan muncul sosok Jokowi, dari rakyat sederhana yang mampu memimpin Indonesia," kata Soegeng menambahkan.

Sementara itu Sekjen Partai NISS, CASS, Wang Ling Gui mengatakan Indonesia dan Tiongkok memiliki potensi dan peluang yang sama untuk maju.

"Semisal kerja sama maritim, dimana Presiden Jokowi memiliki konsep poros maritim dan Presiden Xi Jinping memiliki gagasan jalur sutra maritim," katanya.

Melalui pemahaman yang baik antara masyarakat kedua bangsa maka potensi dan kerja sama tersebut dapat dijalin dengan lebih baik, saling menguntungkan kedua pihak.

"Buku ini bisa menjadi jembatan untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang Indonesia dan sosok pemimpinnya," kata Wang Ling Gui.

Sang penulis Xu Liping yang memfokuskan kajiannyaa pada Indonesia, dan Asia Tenggara mengatakan untuk tahap awal buku tersebut akan dicetak sebanyak 6.000 buah untuk wilayah Beijing.

"Secara bertahap akan disebarluaskan ke seluruh wilayah Tiongkok dan diterjemahkan secara utuh pula kedalam Bahasa Indonesia," kata Xu Liping.

Pertengahan 2015 buku tersebut akan dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia.

"Saat ini saya sudah memiliki tiga calon penulis dari Indonesia untuk menyusunnya. Semoga segera dapat disusun dan diterbitkan," katanya.

Oleh Rini Utami
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015