Beijing (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Widodo dijadwalkan ingin meninjau sistem transportasi dan mencoba kereta bawah tanah (subway) disela-sela kunjungan kenegaraan dua hari di Beijing, Tiongkok, sejak Kamis (26/3).

Presiden Jokowi dam rombongan tiba di Beijing Rabu petang, dan disambut Duta Besar RI Untuk Tiongkok merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo dan perwakilan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Sebelum melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping di Balai Agung Rakyat, Presiden Jokowi akan melihat sistem transportasi terintegrasi, antara lain kereta api cepat, kereta api bawah tanah dan bus dari Stasiun Kereta Api Selatan Beijing.

Setelah meninjau sistem terintegrasi di stasiun tersebut, Jokowi dari stasiun yang sama bakal menjajal kereta api bawah tanah jalur empat.

Setelah melakukan perjalanan ke dua stasiun kereta api bawah tanah, Presiden Jokowi menuju Balai Agung Rakyat untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Xi Jinping.

Pada Jumat pagi Presiden Jokowi dijadwalkan meninjau pusat kontrol lalu lintas kereta api cepat. Setelah itu, Kepala Negara akan melakukan kunjungan kehormatan kepada PM Tiongkok Li Keqiang dan Ketua Kongres Rakyat Nasional Tiongkok Zhang Dejiang.

Dalam kunjungan kenegaraan ke Tiongkok kali ini, Presiden Jokowi juga akan menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman di berbagai bidang, termasuk keuangan, perindustrian, infrastruktur, penanggulangan bencana, dan antariksa.

Selain itu, Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Li Keqiang akan menghadiri pertemuan sekitar 400 pengusaha RI dan RRT, dan kedua negara akan menyepakati sejumlah kerja sama.

Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri BUMN Rini Soemarno, Seskab Andi Widjajanto, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Kepala BKPM Franky Sibarani.

Usai melakukan kunjungan kenegaraan selama dua hari, Presiden Jokowi dan akan bertolak ke Hainan untuk menghadiri pertemuan tahunan Boao Forum yang dihadiri 13 kepala negara.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015