Yogyakarta (ANTARA News) - Kader PDIP diperkirakan masih nyaman dengan tipe kepemimpinan "solidarity maker" atau perekat solidaritas seperti yang dimiliki Megawati Soekarno Putri, kata pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Mada Sukmajati.

"Saya kira belum ada kader di PDIP yang memiliki level yang menyamai Megawati dalam konteks 'solidarity maker'"," kata Mada di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, dengan masih bertahannya model kepemimpinan yang mengutamakan solidaritas itu, faksi-faksi yang ada di partai berlambang moncong putih itu tidak terpecah.

"Jangan dikira di PDIP tidak ada faksi, ada juga sama seperti di Partai Golkar, namun faksionalisme itu bisa disatukan di bawah kepemimpinan 'solidarity maker'," kata dia.

Selain itu, ia mengatakan, kekuatan ideologi juga menjadi salah satu faktor penting yang membedakan partai itu dengan partai lainnya. Sementara ideologi itu rekat dengan sosok Soekarno yang juga tidak terpisahkan dari sosok Megawati.

Kendati demikian, menurut Mada, PDIP ke depan perlu menepis anggapan yang mencitrakan PDIP sebagai partai yang terlalu bergantung dengan sosok Megawati.

Proses regenerasi, menurut dia, tetap diperlukan sebagai kebutuhan mendasar setiap organisasi politik.

"Untuk memunculkan penyegaran serta gebrakan baru, saya kira bisa dilakukan dengan regenerasi kepemimpinan," kata dia.

Sehingga, menurut dia, meskipun pada Kongres PDIP ke-IV di Bali pada 9 April mendatang Megawati besar kemungkinan tetap akan didaulat kembali sebagai ketua umum periode 2015-2020, pada periode selanjutnya sebaiknya perlu dipersiapkan regenerasi yang matang.

"Saya kira jika pada Kongres IV Megawati kembali terpilih, pada periode berikutnya sabaiknya Megawati bisa legowo dengan mempersiapkan regenerasi secara matang," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015