Bangkok (ANTARA News) -  Tiga pelancong asal Tiongkok tewas dan 15 lagi luka dalam kecelakaan bus wisata di Thailand selatan, kata polisi pada Rabu.

Wisatawan Tiongkok adalah pengunjung terbanyak ke Thailand. Lebih dari 560.000 orang tiba pada Januari, lebih dari 20 persen kunjungan wisatawan, kata kementerian pariwisata Thailand, lapor Reuters.

Bus itu mengangkut 18 wisatawan Tiongkok dari hotel di pulau wisata Phuket, Thailand selatan, ke dermaga untuk pesta di Pulau Pha Nga, kata Letnan Ppolisi Chollada Chokdeesrijun, yang menangani perkara itu, kepada Reuters.

Sopirnya kehilangan kendali di tikungan, kata Chollada, dengan menambahkan bahwa tidak ada kendaraan lain terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Penyintas dirawat di rumah sakit di Phuket. Sopir bus itu, yang menderita luka ringan, ditahan di kantor polisi setempat, kata Chollada.

Thailand memiliki salah satu tingkat tertinggi kematian di dunia akibat kecelakaan di jalanan, kata kementerian kesehatan masyarakat negara itu, berkendara sembrono dan dalam keadaan mabuk di antara penyebab utama kecelakaan.

Thailand masih berada di bawah keadaan darurat dan pemimpin tentara menyatakan tidak berencana mencabutnya.

Aturan itu membuat pelancong mengurungkan niat berkunjung karena tidak dapat membeli asuransi perjalanan untuk negara dalam keadaan darurat.

Thailand berada dalam keadaan darurat sejak tentara merebut kekuasaan pada 22 Mei 2014 untuk mengakhiri unjuk rasa berbulan-bulan dan kadangkala berujung kekerasan.

Berdasarkan atas hukum darurat, perkumpulan politik dilarang, namun larangan itu tidak menghentikan beberapa mahasiswa melakukan unjuk rasa menentang penguasa, yang dikenal dengan Dewan Negara untuk Perdamaian dan Ketertiban (NCPO).

NCPO memastikan pemberlakuan darurat dengan menyatakan keamanan Thailand tidak mantap dengan penentangan kelompok tertentu terhadap kepemimpinan tentara.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha pada awal Maret meminta rakyat Thailand menjadi mata dan telinga pasukan keamanan dalam upaya meningkatkan kepercayaan dunia atas negara tersebut setelah terjadi ledakan kedua dalam sebulan di ibukota, Bangkok.

Polisi menahan tiga orang terkait ledakan granat di luar pengadilan Ratchadaphisek itu. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut.

(Uu.B002/T008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015