Sanaa, Yaman (ANTARA News) - Serangan udara Arab Saudi menghantam posisi-posisi kunci milisi Syiah Houthi di Yaman setelah koalisi Arab Teluk melancarkan serangan untuk membantu presiden terguling negeri itu, kata sumber-sumber militer seperti dikutip AFP.

Bombardemen ini menyasar pangkalan udara al-Daylami dan bandara internasional Sanaa, selain juga kompleks kepresidenan yang dikuasai pemberontak Januari lalu.

Pangkalan militer lainnya yang dikuasai pemberontak dan sekutunya juga menjadi sasaran pemboman koalisi Teluk.

Ledakan besar terdengar di ibukota Yaman begitu senjata anti pesawat menerangi langit, para saksi mata.

Di selatan negeri itu, warga melaporkan mendengar ledakan besar di pangkalan Al-Anad, utara Aden, yang dikuasai pasukan anti pemerintah.

Televisi pemberontak Al-Massira juga melaporkan serangan udara ke Sanaa, selain lalu lalang orang mengankut para korban ke rumah sakit di ibukota itu.

Serangan udara itu diumumkan Duta Besar Saudi untuk AS begitu lima negara Teluk menyatakan menyanggupi permintaan Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi untuk melancarkan intervensi melawan Houthi yang sudah mencapai ke Aden di mana sang presiden mengungsi.

Dari Washington, AS mengaku berkoordinasi rapat dengan Saudi dan sekutu-sekutu Arabnya dalam aksi militer melawan milisi Houthi itu.

"Presiden Obama telah mengotorisasi ketentuan dukungan logistik dan intelijen kepada operasi militer pimpin GCC (Dewan Kerjasama Teluk)," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) Bernadette Meehan seperti dikutip AFP.






Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015