Musirawas (Antara) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, mengeluarkan fatwa kepada warga daerah itu agar mewaspadai ancaman kelompok radikal "Islamic State Of Iraq and Syria" atau ISIS.

"Adanya perekrutan sejumlah warga yang ada di Jawa menjadi anggota ISIS, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di Kabupaten Musirawas, karena itu perlu kita mengeluarkan fatwa sebagai antisipasi," kata Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Musirawas Muhammad Abdu, Kamis.

Ia mengatakan, ancaman perekrutan menjadi anggota ISIS bukan hanya pekerjaan rumah (PR) bagi negara asing saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab Indonesia.

Sistem perekrutan dengan iming-iming telah berhasil membujuk 32 warga negara Indonesia yang tertangkap di Turki belum lama ini karena mereka akan bergabung menjadi anggota ISIS.

Namun masalah tersebut belum terjadi di Kabupaten Musirawas meskipun ada informasi, tapi kebenarannya belum diketahui secara akurat.

Untuk menangkal upaya perekrutan warga Musirawas menjadi anggota ISIS, ia mengajak seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh dengan bujukan atau rayuan akan mendapat penghasilan besar.

Sebab itu pihak terkait pun kini terus memperketat dan cepat tanggap menangkap informasi tentang bahaya besar itu.

Asisten I setwilda Kabupaten Musirawas Ali Sadikin menyatakan belum mendapat informasi bawah ada indikasi warga di Kecamatan Jayaloka setempat menjadi anggota ISIS.

"Isu itu tidak benar adanya sekelompok orang disinyalir menjadi kelompok ISIS melakukan perekrutan di wilayah Musirawas karena aparat keamanan sudah lebih dulu mengetahuinya bila info itu memang betul," tandasnya.

Berdasarkan informasi memang ada kelompok pengajian mingguan di Kecamatan Jayaloka itu, tapi setelah diteliti dan penyelidikan bukan kelompok ISIS seperti disinyalir banyak pihak akhir-akhir ini.

Ia mengimbau masyarakat tidak terpancing iming-iming pendapatan mencapai Rp20 juta dan menjamin untuk keluarga baik istri dan pendidikan anak yang ditanggung oleh militan seperti yang diisukan selama ini.

"Saya berharap apabila ada kelompok warga asing yang masuk dan menggelar pengajian diluar akal sehat dan agama, secepatnya mengkoordinasikan kepada aparatur pemerintah dan keamanan setempat," tandasnya.

Pewarta: Zulkifli Lubis
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015