Beijing (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Kamis, menyampaikan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi di Yaman, setelah Arab Saudi mengumumkan pelaksanaan operasi militer di negara tersebut bersama sekutunya beberapa negara Teluk.

Tiongkok akan mendesak semua pihak untuk bertindak sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB dan mendorong agar permasalahan diselesaikan melalui dialog, kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Hua Chunying.

Hua mengatakan dalam konferensi pers bahwa Tiongkok berharap semua pihak "segera menyelesaikan konflik melalui dialog politik, menyelesaikan krisis dan mengembalikan stabilitas serta kehidupan normal di Yaman."

Dia menambahkan semua warga dan institusi di Tiongkok dalam keadaan aman, namun sebagai lanngkah pencegahan, kementerian luar negeri dan kedutaan besar Tiongkok di Yaman memperingatkan warganya agar tidak berkunjung ke Yaman.

Yaman mengekspor 1,4-1,5 juta barel minyak mentah dari ladang minyak Masila setiap bulan, dengan jumlah terbesar diekspor ke Tiongkok, namun sumber perdagangan Tiongkok mengatakan jumlah itu relatif kecil dan dapat digantikan dengan mudah oleh minyak mentah dari Afrika Barat.

Dalam dua bulan pertama pada tahun 2015, Tiongkok mengimpor 4,5 juta barel minyak mentah dari Yaman, lebih banyak 315 persen dibandingkan tahun 2014 melalui tahun yang sama.

Tiongkok sendiri tidak pernah menonjolkan diri dalam berdiplomasi di kawasan Timur Tengah walaupun memiliki kepentingan terkait impor minyak dari wilayah tersebut, meski terkadang mereka menunjukkan peran yang kuat di kancah politik internasional.

(Uu.M054)



Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015