Seoul (ANTARA News) - Korea Utara, Kamis, menolak tuduhan terlibat dalam peretasan terhadap pembangkit nuklir Korea Selatan, dan berbalik menuding Seoul menciptakan cerita palsu untuk menutupi tanggung jawab atas peningkatan ketegangan di perbatasan.

"Kami tidak pernah berpikir melakukan hal buruk terhadap kepentingan saudara kami dalam keadaan apa pun," kata lembaga penelitian Internet milik pemerintah Korut, yang disiarkan kantor berita Korut KCNA.

Menurut lembaga tersebut, tuduhan itu memperlihatkan usaha kejam Korsel mengalihkan tanggung jawab atas ketegangan hubungan kedua negara tersebut.

Pada pekan lalu, Korsel menuduh Korut berusaha menyebabkan kekacauan sosial melalui serangan maya pada pembangkit nuklirnya dan menganggap negara pimpinan Kim Jong-un ancaman terhadap kehidupan dan keamanan rakyat Selatan.

Peretasan itu bermula pada Desember 2014, ketika para peretas mempublikasikan desain, buku petunjuk dan informasi lain tentang reaktor nuklir Korea Selatan di laman Twitter, bersama informasi pribadi para karyawan.

Kebocoran itu membuat Seoul memperketat keamanan dunia mayanya dan melakukan penyelidikan yang melibatkan para ahli, pejabat pemerintah dan kejaksaan negara.

Korea Selatan kerap menyalahkan peretas Korut atas serangkaian serangan maya terhadap lembaga militer, perbankan, kantor pemerintah, siaran televisi dan laman media dalam beberapa tahun belakangan.

AS juga menuding Korut berada di balik serangan maya terhadap Sony, terkait film kontroversial "The Interview" yang bercerita tentang pembunuhan Kim Jong-Un pada tahun 2014.

Korut juga membantah mereka terlibat dalam peretasan "The Interview", namun secara tegas mengutuk film itu.

Ketegangan di antara kedua negara itu meningkat setelah Korea Selatan pada Maret 2015 melakukan pelatihan militer bersama Amerika Serikat. Kegiatan itu dikecam Korut, yang menyebutnya langkah provaktif, demikian AFP melaporkan.

(M054/B002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015