Kami sejak awal ketika dipanggil dewan untuk rapat dengar pendapat sudah menjelaskan kondisi yang dialami sekolah kami dengan sekolah-sekolah lainnya. Mulai dari kekurangan sarana dan infrastruktur sampai pada langkah antisipasinya,"
Makassar (ANTARA News) - Sejumlah Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan di Makassar mengkhawatirkan jaringan internet dan listrik jika pelaksanaan ujian nasional dalam jaringan (online) digelar tahun ini.

"Kami sejak awal ketika dipanggil dewan untuk rapat dengar pendapat sudah menjelaskan kondisi yang dialami sekolah kami dengan sekolah-sekolah lainnya. Mulai dari kekurangan sarana dan infrastruktur sampai pada langkah antisipasinya," ujar Kepala SMK Negeri 3 Makassar, Suriani Bando di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, meskpiun sarana pendukung seperti komputer bisa ditaktisi dengan komputer jinjing dari para siswa, namun dirinya tidak bisa menjamin jaringan listrik dan internet.

Untuk kedua hal itu, masih sering menjadi sorotan oleh masyarakat mulai dari lambatnya koneksi internet hingga pada seringnya terjadi pemadaman listrik.

"Kita khawatirkan, ketidakstabilan keduanya mempengaruhi jalannya ujian yang dimulai pada 13 April mendatang. UN dengan sistem online bertumpu pada akses internet. Sebab, soal-soal dan jawaban disalurkan melalui dunia maya. Bagaimana kalau tiba-tiba mati lampu," katanya.

Suriani menyatakan, secara umum sekolahnya telah siap untuk menyelenggarakan ujian online. Perangkat komputer telah disiapkan beserta sambungan internet. Adapun siswa calon peserta, telah diberi bimbingan dan pelatihan khusus untuk itu.

"Bahkan, kami telah mengujicoba sistem online pada ujian sekolah," jelasnya.

Kepala SMA Negeri 1 Makassar, Sakaruddin juga berpendapat senada. Satu-satunya yang mesti dikhawatirkan adalah masalah ketersediaan listrik dan jaringan internet yang stabil. Sedangkan persiapan lainnya dianggap telah siap seratus persen.

Sakaruddin menyebutkan, perangkat komputer di SMA 1 merupakan gabungan antara inventaris milik sekolah ditambah dengan pinjaman dari guru dan orang tua siswa. Ruangan tak menjadi kendala, karena sekolah telah menyiapkan ruang kelas serta laboratorium.

"Tidak ada lagi kata tidak. Insya Allah kami siap. Awal-awal kita rapat dengar pendapat bersama dewan dan pemerintah, kita sudah utarakan kekurangan kita dan sekarang tidak ada lagi masalah," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Alimuddin Tarawe mengungkapkan bahwa sekolah sudah siap 100 persen. Tetapi dinas akan terus memantau agar sekolah tetap rutin melakukan latihan atau try out

Sehingga, siswa mahir dalam mengoperasikan komputer dan aplikasi ujian yang disediakan. Mengenai kekhawatiran soal infrastruktur, dinas meminta Dewan untuk dimediasi dengan PLN dan Telkom.

Ketua Komisi D Muzakkir Ali Djamil nenyambut positif keluhan dari sekolah. Dewan akan melakukan antisipasi dini dengan mengeluarkan rekomendasi kepada PLN dan Telkom.

"Kita akan meminta jaminan agar UN online ini tidak terkendala persoalan teknis seperti listrik dan jaringan internet," katanya.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015