New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), dalam perdagangan yang fluktuatif didorong oleh krisis di Yaman.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 40,31 poin (0,23 persen) menjadi ditutup pada 17.678,23. Indeks blue-chip telah jatuh di bawah 17.600 pada awal sesi, lapor AFP.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 4,90 poin (0,24 persen) menjadi berakhir di 2.056,15, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 13,16 poin (0,27 persen) menjadi 4.863,36.

Harga minyak naik tajam karena koalisi yang dipimpin Saudi membom pemberontak Syiah Huthi dalam upaya mendukung presiden Yaman yang diperangi. Iran mengutuk intervensi tersebut.

Saham-saham AS tampak menuju kemunduran lagi pada awal perdagangan setelah kerugian pada Rabu, tetapi kembali ke wilayah positif di sore hari sebelum berakhir sedikit di posisi merah.

"Setidaknya untuk hari ini, mentalitas beli-saat-turun telah berlaku," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities.

Saham maskapai penerbangan terpukul oleh harga minyak yang lebih tinggi dan berita bahwa seorang pilot diduga telah secara sengaja menabrakan pesawat Germanwings yang menyebabkan kecelakaan mematikan pada Selasa.

American Airlines turun 1,4 persen dan United Continental turun 0,9 persen.

SanDisk, yang memproduksi perangkat penyimpanan data, tenggelam 18,5 persen karena memangkas proyeksi pendapatan kuartal pertama menjadi 1,3 miliar dolar AS dari sebelumnya 1,40-1,45 miliar dolar AS.

Perusahaan perangkat lunak Red Hat melesat 10,3 persen lebih tinggi setelah mengumumkan program pembelian kembali saham 500 juta dolar AS. Laba bersihnya untuk kuartal keempat naik 5,8 persen menjadi 47,7 juta dolar AS.

Pembuat pakaian yoga Lululemon Athletica melonjak 4,9 persen karena pendapatannya untuk kuartal yang berakhir 1 Februari naik 15,6 persen menjadi 602,5 juta dolar AS.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 2,00 persen dari 1,93 persen pada Rabu, sedangkan pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,59 persen dari 2,51 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015