Berlin (ANTARA News) - Kopilot Germanwings yang sengaja menabrakkan pesawatnya yang mengangkut 149 orang lainnya ke Gunung Alpen, Prancis, diketahui sempat menerima treatment karena "episode depresi serius" yang dideritanya enam tahun sebelumnya, lapor tabloid Bild Jerman seperti dikutip Reuters.

Setelah diperdengarkan rekaman suara dalam kokpit, para penuntut di Prancis tidak dapat mengetahui motif mengapa kopilot berusia 27 tahun bernama Andreas Lubitz itu mengemudikan pesawat Airbus A320 itu, tidak membolehkan kapten pilot masuk kembali ke kokpit dan sengaja menurunkan ketinggian pesawat dari ketinggian jelajah pada kecepatan 3.000 kaki per menit.

Mengutip dokumen dan sumber internal Lufthansa, Bild melaporkan Lubitz sempat menghabiskan waktu satu setengah tahun dalam perawatan kejiwaan atau psikatris.  Semua dokumen relevan akan dikirimkan ke pasra penyelidik Prancis begitu semua dokumen itu dipelajari pihak berwenang Jerman.

Kepala Eksekutif Lufthansa Carsten Spohr berkata dalam jumpa pers bahwa Lubitz sempat mengambil rehat selama enam tahun dalam pelatihan, namun tidak menjelaskan alasannya, dan dia dinyatakan lulus kelayakan terbang.

"Enam tahun lalu ada jeda dalam latihannya. Setelah dia diklarifikasi lagi, dia melanjutkan pelatihan. Dia lolos dari semua uji dan pemeriksaan lebih lanjut dengan sangat baik. Kemampuan terbangnya sempurna," kata Spohr.

Juru bicara Lufthansa hari ini menyatakan maskapai tidak akan mengomentari status kesehatan pilot tersebut.




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015