... telah menyiapkan rencana kontingensi gawat darurat bila situasi memaksa. KBRI di Sana'a di Yaman membuka hotline dapat diakses 24 jam dengan nomor, +967 738 115 555...
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri menyatakan, dari 175 total WNI di Yaman yang mendaftar secara sukarela untuk dipulangkan, 141 WNI telah dievakuasi pulang ke Tanah Air sejak Februari 2015, seperti dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri, Jumat.

Menurut Kementerian Luar Negeri, jumlah WNI di wilayah Yaman sekitar 4.159 orang dan tersebar di berbagai kawasan. Sebanyak 2.686 orang adalah mahasiswa dan 1.488 orang buruh migran. Berdasarkan informasi dari KBRI di Sana'a, konsentrasi WNI berada di bagian selatan Yaman yang situasinya sedikit lebih kondusif.

Seiring dengan semakin tingginya ketegangan di kawasan tersebut, Pemerintah Indonesia terus mendorong WNI di Yaman untuk mendaftarkan diri agar dapat segera dievakuasi dari Yaman.

KBRI Sana'a saat ini masih beroperasi secara terbatas guna memfasilitasi proses evakuasi dan perlindungan WNI. KBRI di Sana'a juga telah menyiapkan rencana kontingensi gawat darurat bila situasi memaksa. KBRI di Sana'a di Yaman membuka hotline dapat diakses 24 jam dengan nomor, +967 738 115 555.

Pemerintah terus memantau dan mengevalusasi perkembangan kondisi di Yaman setiap saat guna mengambil langkah-langkah yang tepat. Pemerintah juga meminta seluruh WNI yang berada di Yaman untuk selalu waspada serta menghindari tempat-tempat konflik. 

Sedangkan WNI yang akan melakukan perjalanan ke wilayah tersebut diminta menunda hingga situasi lebih kondusif.

Seperti diberitakan, perang saudara di Yaman semakin sengit. Pertempuran melawan milisi Syiah Houthi yang mengkudeta pemerintahan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, di Yaman, semakin meluas dengan melibatkan koalisi negara teluk di bawah pimpinan Arab Saudi, setelah Hadi meminta bantuan negara-negara teluk.

Pertempuran itu menyebar ke sepanjang semenanjung Arab mulai akhir September 2014, ketika Houthi menguasai Sanaa (ibu kota Yaman), memaksa masuk ke wilayah Sunni dan mengusir Hadi dari ibu kota.

Pewarta: Muhammad Iskandar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015