Kobarkan terus semangat, hidup Timnas, hidup Merah Putih"
Jakarta (ANTARA News) - Setelah terhempas dalam berbagai turnamen internasional sepanjang 2014 lalu, sepak bola nasional Indonesia mencoba bangkit tahun ini dengan menyusun lagi kekuatan tim nasional melalui persiapan yang lebih matang.

Salah satu harapan terbaru adalah tim nasional di bawah usia 23 tahun (U-23) yang pada 27-31 Maret ini tampil pada babak kualifikasi Piala AFC U-23 di Jakarta.

Asa itu setidaknya mulai mencapai titik terang manakala timnas U-23 "Garuda Muda" tanding pertama kali pada Grup H kualifikasi Piala AFC U-23 melawan Timor Leste.

Tim besutan pelatih Aji Santoso ini menang telak 5-0 dari tim negara yang dulu menjadi bagian Indonesia itu.

Gol-gol Adam Alis, Manahatti Lestussen, Evan Dimas, Muckhlis Hadi Ning, dan Haansamu Yama, membangkitkan lagi optimisme pecinta sepak bola Indonsia yang merindukan prestasi timnas.

Perhatian masyarakat tentunya akan bertambah saat timnas U-23 menjalani tantangan-tantangan berikutnya.

Selain melawan Timor Leste, dalam Grup H, Indonesia juga bakal menantang  Korea Selatan dan ditantang Brunei Darussalam.

Jika menjuarai grup ini, maka Garuda Muda akan langsung lolos ke putaran final Piala AFC U-23 di Qatar pada  2016.

Andai pun tak menjadi juara grup, peluang lolos ke Qatar masih terbuka karena lima runner-up terbaik dari masing-masing grup akan berhak tampil di Qatar tahun depan nanti.

"Korea memang lawan terberat, tapi kami tidak boleh meremehkan lawan-lawan lain, termasuk Brunei," kata Aji Santoso.

Realistis

PSSI sendiri menargetkan Garuda Muda lolos ke putaran final Piala AFC 2016.

"Lolos kualifikasi Piala Asia menjadi target yang harus direalisasikan oleh mereka," kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin.

Menurut Djohar, target ini cukup realistis, mengingat di Grup H tim yang di atas kertas lebih kuat dari Indonesia hanya Korea Selatan.

Selain itu, banyak faktor pendukung yang membuat Garuda Muda layak dibebani target tinggi. Di antaranya jika melihat persiapan tim.

Pemusatan latihan yang dipimpin Aji sudah dimulai sejak November 2014, kendati masih sistem buka-tutup karena sejumlah pemain harus menjalani kegiatan bersama klubnya masing masing.

Penundaan Kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) 2015 yang semula dimulai akhir Februari menjadi 4 April, malah memberi berkah tersendiri bagi program persiapan Timnas U-23.

Setidaknya dalam sebulan lebih ini, Aji Santoso memiliki waktu cukup panjang untuk pemusatan latihan dengan pemain yang relatif lengkap sejak sebulan terakhir, tanpa terganggu kompetisi antarklub.

Bahkan Garuda Muda berkesempatan melakukan sejumlah pertandingan uji coba di dalam dan luar negeri, antara lain melawan Suriah, Malaysia dan Vietnam.

Para pemain Garuda Muda menjadi lebih fokus pada persiapan untuk kualifikasi Piala Asia U-23 ini yang tampak jauh lebih bagus dibanding situasi yang dialami timnas senior saat mengikuti Piala AFF November lalu.

Ketika itu pelatih Alfred Riedl hanya punya waktu kurang dari satu minggu untuk membentuk formasi lengkap tim karena harus menunggu selesainya kompetisi ISL.  Akibatnya, stamina para pemain timnas senior yang berangkat ke Vietnam terkuras akibat padatnya kompetisi, dan target pun tak tercapai.

Aji sendiri mengakui persiapan timnya sudah cukup memadai. Ia tinggal membenahi berbagai kelemahan yang ditemukan pada pertandingan yang sudah dijalani.

Faktor lain yang membangkitkan optimisme adalah karena kerangka utama Garuda Muda adalah mantan timnas U-19 yang pada  2013 sukses menjuarai Piala AFF U-19, dan menempati peringkat pertama pada babak kualifikasi Piala Asia U-20.

Evan Dimas, Paulo Sitanggang, Muckhlis Hadi, Ilham Udin Armayn, Putu Gede, dan Hansamu Yama adalah para pilar Garuda Muda yang ikut mengangkat citra sepak bola Indonesia lewat U-19 saat itu.

Dengan rata-rata pemain masih berusia di bawah 22 tahun, Garuda Muda menjadi harapan pada sejumah event selain babak kualifikasi Piala AFC U-23 ini.

Juni 2015 akan ada SEA Games di Singapura di mana Evan Dimas dan kawan-kawan diharapkan merebut medali emas sepak bola bagi kontingen Indonesia untuk pertama kalinya sejak 1991.

Jika terus berprestasi, bukan tidak mungkin Timnas U-23 menjadi cikal bakal tim nasional senior yang hingga kini belum juga menorehkan prestasi, di tingkat Asia Tenggara sekali pun.

Optimisme juga disampaikan Menpora Imam Nahrawi usai menyaksikan Garuda Muda menang atas Timor Leste di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.

Meskipun menurutnya masih banyak yang perlu dibenahi dalam Timnas U-23, Imam mengacungkan jempol kepada Evan Dimas dan kawan-kawan pada penampilannya awalnya. Dia berharap semangat itu tidak pupus.

"Keseluruhan tim telah menunjukkan semangat luar biasa. Kobarkan terus semangat, hidup Timnas, hidup Merah Putih," kata Menpora.


Oleh Teguh Handoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015