Depok (ANTARA News) - Rektor Universitas Indonesia (UI) Muhammad Anis menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus penemuan mayat seorang pria di Danau Kenanga UI ke polisi namun menyatakan siap membantu polisi mencari identitas korban.

"Kita hanya bisa membantu mencarikan identitas, karena identitas belum diketahui," kata Anis usai menghadiri acara peringatan Hari Hutan Internasional di Kampus UI Depok, Sabtu.

Ia mengatakan universitas tidak melakukan upaya pengamanan khusus, seperti peningkatan patroli, setelah kejadian itu.

"Itu bukan tusi (tugas dan fungsi) kita, itu tusi Polri," ujar Anis.

Namun Anis berencana melakukan pertemuan dengan Polri, TNI, dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan keamanan di kampus UI yang kerap dilalui oleh masyarakat sekitar.


Kawasan Tertutup

Mayat pria bersweater hitam yang menggendong ransel berisi batu ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI pada Kamis (26/3). Polisi menduga korban meninggal dunia dua hingga tiga hari sebelumnya.

Anis mengatakan tindak pidana sering terjadi di sekitar kawasan Kampus UI karena kawasan kampus terbuka untuk umum karenanya universitas ingin menjadikan kampus sebagai kawasan tertutup.

"Dari dulu kita ingin kawasan UI bukan kawasan yang terbuka," katanya.

"Kalau jadi kampus terbuka banyak motor lewat buang sampah, buang mayat. Waktu itu juga pernah buang narkoba, karena kampus terbuka," katanya.

Ia menuturkan wacana penutupan kawasan Kampus UI untuk umum sudah disampaikan sejak dulu namun menuai protes dari masyarakat sekitar.

"Sebetulnya sudah sejak dulu, pernah kita lakukan tapi protesnya keras juga," ujarnya.

"Kita ingin kesadaran masyarakat, kawasan UI benar-benar jadi kawasan edukasi, jangan juga dijadikan kawasan lalu lintas," tambah dia.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015