Singapura (ANTARA News) - Sekitar 330.000 orang yang setara dengan sepersepuluh jumlah penduduk Singapura, telah mengunjungi parlemen negara kota itu untuk menyampaikan penghormatan terakhir kepada mendiang mantan perdana menteri Lee Kuan Yew menjelang dikremasi akhir pekan ini.

Membludaknya para pelayat ini begitu besar sampai-sampai pemerintah harus menutup sementara akses ke gedung parlemen Jumat tengah malam lalu, demi keselamatan pengantre sendiri.

Pada puncak kunjungan, para pelayat hanya bisa tinggal beberapa detik saja berada di depan keranda jenazah Lee, yang kebanyakan hanya bisa bungkuk sejenak sebelum didorong ke luar.

Antrean dibuka kembali sebelum fajar Sabtu ini setelah barikade disingkirkan.

Singapura berpenduduk 5,5 juta orang, namun hanya 3,34 juta orang yang menjadi warga negaranya. Sisanya adalah pekerja migran, ekspatriat dan keluarga mereka.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam Facebook mengaku sangat tersentuh oleh begitu banyaknya manusia yang ingin mempersembahkan penghormatan terakhir bagi mendiang ayahandanya itu.

Pemerintah bahkan membuat satu tautan YouTube link (https://youtu.be/u7fvd6ndZkc) agar rakyat bisa mengikuti peristiwa itu secara langsung.

Mendiang Lee Kuan Yew akan dimakamkan esok Minggu dengan diiringi 21 tembakan salvo dan defile pesawat tempur.

Presiden Joko Widodo, mantan Presiden AS Bill Clinton, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Raja Malaysia Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah adalah para pemimpin yang memastikan hadir pada upacara pemakaman Lee, demikian AFP.




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015