Kendari (ANTARA News) - Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sulawesi Tenggara, menyatakan kinerja sektor tambang dan industri olahan mendorong peningkatan ekonomi di daerah itu pada triwulan pertama tahun 2015.

Kepala Perwakilan BI Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), Dian Nugraha, di Kendari, Sabtu mengatakan, dengan meningkatnya produksi hasil pertambangan berupa nikel dan peningkatan industri olahan makanan tepung terigu di daerah itu, berdampak pada perningkatan kinerja ekonomi setempat.

"Meningkatnya hasil pertambangan ini juga disebabkan oleh mulai beroperasinya beberapa smelter yang ada selain itu juga dipengaruhi oleh peningkatan dan penambahan produksi PT Antam," ujarnya.

Ia menambahkan, peningkatan produksi sektor pertambangan tersebut juga berdampak pada membaiknya kinerja ekspor khusunya komoditas nikel olahan.

Selain itu, lanjutnya, rendahnya tekanan inflasi di Sultra juga berdampak pada perbaikan kinerja ekonomi. Di mana hal tersebut juga meningkatkan indeks keyakinan konsumen.

"Ada beberapa sektor ekonomi yang mengalami peningkatan kinerja, di antaranya pertambangan, industri, ekspor, konsumsi rumah tangga dan investasi," ujarnya.

Ia menambahkan, peningkatan kinerja investasi dipengaruhi oleh berlanjutnya pembangunan infrastruktur, sektor riil dan penambahan proyek baru. Peningkatan sektor investasi juga masih berlangsungnya pembangunan beberapa smelter di daerah itu.

Untuk kinerja sektor pertanian periode triwulan pertama 2015 di daerah tersebut masih mengalami pelambatan yang diakibatkan oleh ketidakpastian cuaca, produksi perkebunan yang belum optimal dan pergeseran musim panen.

Sedangkan untuk kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) serta konsumsi pemerintah juga masih mengalami pelambatan, sebab realisasi belanja pemerintah yang masih rendah dan penerapan peraturan kemenpan yang melarang menyelenggarakan pertemuan di hotel juga ikut memengaruhi pelambatannya.

Pewarta: La Ode Abdul Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015