Peralihan ke organik ini bedanya hanya teknis pengolahannya kalau cara menanam sama saja
Jakarta (ANTARA News) - Petani asal Cianjur, Jawa Barat, yang tergabung dalam Himpunan Petani Organik Cianjur Indonesia (HIPOCI) bisa mendapat penghasilan yang lebih tinggi setelah beralih ke tanaman organik.

"Ada peningkatan harga jual yang menambah kesejahteraan petani," kata salah satu petani Cianjur, Sugandi, Minggu.

Sugandi mengatakan peningkatan penghasilan mereka bisa mencapai 20 persen karena beras yang dihasilkan lebih bagus dan memiliki harga yang lebih tinggi.

"Hasil panennya beda, beras lebih sehat dan harganya juga lebih tinggi, naik 20 persen dari harga biasanya," jelasnya.

Selain itu, para petani tidak hanya memiliki harga tawar yang lebih tinggi tetapi juga berkontribusi menjaga lingkungan, menjaga keberlanjutan produksi yang ramah lingkungan, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani karena pertanian yang bebas dari bahan-bahan kimia.

Menurut Sugandi peralihan ke pertanian organik pun tidak mudah. Himpunan pertanian tersebut dibantu perusahaan air minum kemasan AQUA untuk pelatihan, pendampingan dan pemberian modal sejak tahun 2011. Kini, sudah ada sekitar 1.000 petani yang beralih ke organik. Selain itu, para ibu-ibu pun mengembangkan tanaman sayuran organik di halaman rumah mereka dengan menanam sawi, cabe, bawang daun, dan lainnya.

"Awalnya susah karena masih banyak yang belum mengerti, tetapi akhirnya banyak tertarik," ujar Sugandi.

"Peralihan ke organik ini bedanya hanya teknis pengolahannya kalau cara menanam sama saja," tambahnya.

Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh 22 Maret 2015, AQUA menggelar kampanye Lestarikan Air Untuk Kehidupan pada Car Free Day. Acara tersebut mengajak masyarakat untuk menunjukkan kepeduliannya pada kelestarian air termasuk memboyong petani Cianjur beserta sejumlah hasil panen mereka salah satu binaan AQUA.

"Sudah menjadi komitmen kami untuk berkontribusi menjaga kelestarian air di Indonesia dengan menjalankan program pelestarian lingkungan dalam payung Aqua lestari.  Sejak 2006, kami telah menjalankan manajemen sumber daya air terpadu dari hulu sampai hilir yang berbasis DAS dengan melibatkan berbagai pihak terutama masyarakat sekitar," jelas Pimpinan AQUA Grup, Parmaningsih Hadinegoro.

Kampanye ini dihadiri pula oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc, Ketua Gerakan Ciliwung Bersih, Penny Susanti dan musisi Nugie.

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015