"Meski sifatnya pilot project, pemerintah harus benar-benar memperhatikan kesiapan infrastruktur," katanya dalam pernyataan di Jakarta, Senin, terkait rencana penyelenggaraan UN online untuk 500 sekolah SMA/SMK pada 13-15 April 2015:
"Jangan sampai UN online menjadikan anak didik kelinci percobaan," katanya.
Dia mengatakan jaringan internet harus dipastikan tersedia dengan baik. "Kekhawatiran sejumlah siswa akan jaringan internet yang lelet harus dijawab oleh pemerintah dalam hal ini Kemendikbud bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika," katanya.
Apalagi, kata dia, saat ini peringkat kecepatan internet di Indonesia anjlok menjadi rangking ke-122 yang sebelumnya peringkat ke-77 di antara negara-negara lainnya.
"Begitu juga soal ketersediaan listrik yang kerap byar pet, juga harus dipastikan aman saat penyelenggaraan UN online," katanya.
Jangan sampai saat ujian digelar terjadi pemadaman listrik. "Kemendikbud harus melakukan koordinasi yang baik dengan pihak PLN," katanya.
Di atas semua itu, penyelenggaraan UN Tahun 2015 ini harus berjalan lancar dan tertib. "Peristiwa keterlambatan pelaksanaan UN pada Tahun 2013 lalu di beberapa daerah akibat persoalan teknis jangan sampai terulang kembali," katanya.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
