Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian RI Sofyan Djalil mengatakan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan penyesuaian terhadap harga minyak dunia yang naik secara signifikan dan nilai tukar rupiah yang melemah.

"Kenaikan BBM ini kan hanya penyesuaian saja, karena kita (pemerintah) sudah tidak lagi memberikan subsidi. Tapi harga tersebut sudah sesuai dengan harga keekonomian, masyarakat belum terbiasa saja," ujar Sofyan ketika ditemui di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin.

Kenaikan harga BBM tersebut ditentukan dengan penghitungan harga rata-rata minyak dalam dua minggu terakhir dan harga rata-rata rupiah dalam dua minggu terakhir.

"Tapi kalau harga stabil, ya tidak perlu disesuaikan, kenaikan ini kan karena harga minyak dunia sendiri sedang naik turun dan diharapkan masyarakat nanti akan terbiasa," ujar Sofyan.

Menurut Sofyan, harga BBM diperhitungkan dua kali sebulan, namun jika tidak ada perubahan maka harga tidak akan dinaikan.

Kalau harga minyak dunia naik maka harga BBM dapat dinaikan, masyarakat membayar sesuai dengan harga keekonomian, namun jika harga minyak dunia turun akan dikembalikan lagi ke masyarakat, tambah Sofyan.

Ditanya mengenai pengumuman akan kenaikan harga BBM Sofyan menjawab bahwa sesuai dengan ketentuan Mahkamah Konstitusi yang mengatakan harga minyak tidak boleh ditentukan oleh mekanisme pasar, maka harga minyak harus ditetapkan oleh pemerintah.

Sofyan mengharapkan masyarakat terbiasa dengan mekanisme penentuan harga BBM seperti itu dan tidak kaget lagi karena kenaikan BBM yang terakhir disebabkan oleh harga minyak dunia yang naik signifikan ditambah melemahnya nilai tukar Rupiah.

"Kalau turun lagi ya akan diturunkan kembali, sesuai dengan harga keekonomian. Kita kan sudah sepakat tidak ada subsidi lagi untuk Premium," kata Sofyan.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan kenaikan harga BBM tersebut kepada tarif angkutan umum, Sofyan menjelaskan bahwa sebelumnya telah dinaikan sebesar 30 persen namun kemudian diturunkan lagi lima persen.

"Jadi kemungkinannya tidak akan mempengaruhi tarif angkutan umum," ujar Sofyan.

Harga BBM jenis premium dan solar telah naik Rp 500. Premium menjadi Rp7.300 dari Rp 6.800 per liter dan solar dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.900 per liter.

Pewarta: Ageng Wibowo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015