Lokasi longsor yang di bawahnya banyak pemukiman ini, menurut saya sudah tidak layak dijadikan tempat tinggal, maka dari itu pemda setempat harus bisa merelokasi warga minimalnya secara bertahap,"
Sukabumi (ANTARA News) - Usai meninjau lokasi longsor di Kampung Cimerak, Kabupaten Sukabumi yang menyebab 12 orang tewas pada peristiwa ini, Deddy Mizwar mengimbau untuk merelokasi warga secara bertahap.

"Lokasi longsor yang di bawahnya banyak pemukiman ini, menurut saya sudah tidak layak dijadikan tempat tinggal, maka dari itu pemda setempat harus bisa merelokasi warga minimalnya secara bertahap," katanya di Sukabumi, Senin.

Menurutnya, kondisi cuaca yang buruk dan tebing setinggi 30 meter yang sudah curam serta banyak retakan di mana-mana berpotensi terjadinya longsor susulan. Agar tidak ada lagi korban akibat bencana di Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas ini mau tidak mau harus direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Selain itu, warga juga harus diberikan pendidikan soal kebencanaan seperti bagaimana antisipasi terjadinya bencana, menjaga lingkungan dan cara menanggulangi bencana dengan tujuan untuk meminimalisir dampak dari bencana tersebut. Lebih lanjut, pemda juga harus memperkuat mitigasi bencana, apalagi bencana tanah longsor di Kampung Cimerak ini merupakan yang terbesar kedua di nasional setelah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Kami meminta kepada pemda agar merelokasi secara bertahap warganya yang tinggal di lokasi rawan bencana yang sebelumnya harus diberikan pemahaman terlebih dahulu, jangan sampai setelah ada korban jiwa warga baru atau mau direlokasi," tambahnya.

Sementara, Seketaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Adjo Sardjono mengatakan pihalnya belum berencana melakukan relokasi terhadap warga yang dekat dengan lokasi tanah longsor ini. Karena sepekan ke depan pihaknya masih fokus terhadap tanggap bencana seperti membuka akses jalan yang tertutup longsor, pemberian bantuan dan mengurangi beban trauma warga di tempat pengungsian.

"Tidak menutup kemungkinan warga direlokasi, tetapi akan dikoordinasikan terlebih dahulu karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan lahannya pun harus cocok dengan yang diinginkan warga minimalnya ada tempat usaha," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015