Bantul (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung program penghijauan di sepanjang jalur jalan lintas selatan provinsi ini guna memberikan rasa nyaman bagi pengguna jalan pantai selatan itu.

"Kami memberi apresiasi penanaman pohon ini, karena kami ketahui bersama ini masih hujan untuk melakukan penghijauan di sepanjang jalur jalan lintas selatan (JJLS)," katanya di sela acara program penanaman 5.000 pohon di JJLS Desa Srigading, Kabupaten Bantul, Senin.

Penanaman 5.000 pohon di JJLS trersebut merupakan Program Bank Negara Indonesia (BNI) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) DIY, sedang jenis tanaman yang dipilih adalah asam jawa sebanyak 4.500 pohon dan trembesi sebanyak 500 pohon.

Menurut Sultan, rencananya tanaman tersebut juga akan ditanam di wilayah Kota Yogyakarta, akan tetapi pihaknya mengkhawatirkan kelestariannya karena ada perubahan kebijakan terkait dengan penataan kota tersebut.

"Karena Kota Yogyakarta baru kami usulkan menjadi Kota Heritage, sehingga penanaman pohon asam secara tradisi memerlukan tempat kepastian, jangan sampai seperti Malioboro yang jadi pedestrian akhirnya (tanaman) sudah diitanam dibongkar lagi," katanya.

Sultan mengatakan, penghijauan di sepanjang JJLS yang melintasi tiga kabupaten di DIY, yakni Gunung Kidul, Bantul dan Kulon Progo merupakan sesuatu yang penting, sebab jalur yang merupakan proyek pemerintah pusat nantinya jadi jalur alternatif.

"Jalan ini juga masih sangat kekurangan pohon, dalam arti belum rindang, sehingga kami ingin supaya JJLS ini bagi para pengedara yang lewat merasa nyaman dan sejuk karena penuh dengan pohon perindang," kata Sultan.

Sementara itu, Pemimpin Corporate Community (CCR) BNI Nancy Martasura mengatakan bahwa program penanaman tersebut merupakan bentuk komitmen lembaga ini untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam program pemberdayaan masyarakat pedestrian alam.

"Salah satu program Pemerintah Indonesia adalah mengurangi emisi karbon 26 persen sampai 41 persen serta penanaman satu miliar pohon setiap tahun yang dikenal dengan "One Billion Indonesia Trees" (OBIT)," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015