Jakarta (ANTARA News) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) membukukan peningkatan volume ekspor kendaraan utuh (complete build up unit/CBU) lima kali lipat dalam kurun waktu lima tahun sejak 2009-2014.

Sepanjang 2014 TMMIN mengekspor sedikitnya 160.000 unit kendaraan utuh atau meningkat lebih dari 500 persen dari kisaran 30.000 unit pada 2009, demikian keterangan pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Senin.

Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengungkapkan pihaknya sebagai manufaktur berorientasi ekspor terus berupaya memperkuat daya saing, salah satunya dengan meningkatkan kedalaman industri.

"Kami meyakini, kekuatan kedalaman industri akan membawa daya saing yang tinggi," katanya.

Kedalaman industri yang dimaksud Warih adalah kelengkapan fasilitas proses produksi yang dimiliki TMMIN, mulai dari pengecoran blok mesin hingga perakitan kendaraan utuh, yang ada pada fasilitas produksi di kawasan Sunter, Jakarta dan Karawang, Jawa Barat.

Di Sunter misalnya, terdapat dua pabrik yakni Pabrik 1 untuk pembuatan mesin serta pengepakan komponen siap ekspor, sedangkan Pabrik 2 untuk pengecoran blok mesin serta pengepresan bodi kendaraan.

Sementara di Karawang, TMMIN memiliki dua pabrik produksi kendaraan terpadu yang menangani proses sejak pengepresan, pengecatan, hingga perakitan dengan hasil kendaraan utuh berupa Kijang Innova, Fortuner, Vios dan Yaris.‎

Hasil kedalaman industri tersebut terlihat dari sejumlah peningkatan kinerja ekspor pada 2014 berupa pengiriman Agya ke Filipina sejak Februari 2014, yang sekaligus menandai kali pertama mobil murah ramah lingkungan (LCGC) merambah luar negeri, ‎dengan volume awal sekira 500 unit per bulan.

Kemudian pada Maret 2014 Vios diekspor TMMIN dengan jumlah awal 1.500 unit per bulan yang dalam perkembangannya mencapai kisaran 3.500 unit per bulan, yang lantas dilengkapi ekspansi Avanza pada April 2014 ke pasar Timur Tengah dengan volume ekspor sekira 500 unit per bulan.

Sebagai informasi saat ini TMMIN tengah merampungkan pembangunan pabrik mesin baru bernama Pabrik Mesin Karawang yang rencananya akan mulai dioperasikan pada semester pertama 2016 mendatang.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015