Jakarta (ANTARA News) - Proses riset untuk film drama-biopik "Guru Bangsa: Tjokroaminoto" butuh waktu hingga dua tahun akibat sedikitnya referensi mengenai pahlawan nasional pemimpin organisasi Sarekat Islam itu.

"Mencari referensi tentang Tjokroaminoto sangat tidak gampang sama sekali," kata Erik Supit yang mencari riset untuk "Guru Bangsa: Tjokroaminoto" di Jakarta, Selasa.

Erik mengatakan salah satu kendala adalah kesulitan mencari tahu kehidupan pribadi Tjokroaminoto yang tidak dicatat dalam buku-buku sejarah.

"Itu kan hal-hal detil, sementara yang dicatat sejarah hanya hal besar seperti kapan lahir, kapan meninggal," ujar dia.

Erik juga mendalami riset mengenai kebiasaan hidup masyarakat di tempat-tempat yang pernah ditinggali sang pahlawan nasional, seperti Surabaya dan Ponorogo untuk mewujudkan latar belakang yang akurat.

Aktris Christine Hakim yang juga menjadi produser "Guru Bangsa Tjokrominoto" memuji kinerja tim riset mengumpulkan data demi menentukan angle yang akan diangkat dalam film. 

Film "Guru Bangsa Tjokroaminoto" besutan Garin Nugroho mengisahkan tokoh pergerakan nasional Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto yang diperankan oleh Reza Rahadian.

Film itu juga dibintangi oleh deretan bintang seperti Christine Hakim, Sujiwo Tejo, Didi Petet dan Egi Fredly. Selain itu, ada juga penampilan dari Ibnu Jamil, Chelsea Islan, Tanta Ginting, Deva Mahenra, Christoffer Nelwan dan Alex Abbad.

Film produksi Pic(k)lock Films, MSH Films dan Yayasan Keluarga Besar HOS Tjokroaminoto itu akan ditayangkan pada 9 April 2015. 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015